Dengan melempar saham ke lantai bursa, UMKM dianggap bisa mengelola uangnya dengan baik dan bisa membuat valuasi perusahaannya semakin besar. Ia mencontohkan beberapa start up berbasis teknologi seperti Google, Facebook, hingga Amazon bisa menjadi papan atas di bursa saham New York.

“Padahal dulu lima dari 10 perusahaan besar di New York Stock Exchange (NYSE) adalah platform companies. Sekarang kenyataannya cukup berbeda. Indonesia juga bisa, dengan berbasiskan teknologi dan digitalisasi, 10 tahun ke depan UMKM Indonesia juga bisa mengalami hal yang sama,” katanya.

Sandi optimistis, UMKM Indonesia bisa berkembang dengan baik setelah melihat laporan dari asosiasi akuntan Australia. Menurut laporan tersebut, UMKM domestik memiliki tiga keunggulan dibanding negara tetangganya, yaitu mengadopsi inovasi, pemanfaatan media sosial, dan unit UMKM yang melimpah.

“Dari segi UMKM, Indonesia sangat bisa mengadopsi inovasi demi meningkatkan usaha mereka. UMKM Indonesia juga embrace e-commerce dengan baik. Jumlah unit Indonesia juga banyak dibanding Thailand, Malaysia, hingga Australia. Dari segi UMKM, Indonesia harus bisa jadi juara,” papar Sandi. (Yuska Apitya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================