“Untuk Pilkada Jawa Jabar, saat ini sudah dilakukan pertemuan intensif dan PDIP serta Golkar sudah membuat tim lima. Perwakilan dari PDIP dan Golkar masing masih lima orang. Tim lima itulah nanti yang akan menghasilkan kesepakatan koalisi baik di Jawa Barat maupun daerah lainnya yang Pilkada serentak tahun 2018,” jelasnya.

Untuk Kota Bogor, lanjut Abdhi, sampai saat ini masih dalam proses koalisi PDIP dan Golkar, tetapi untuk Kabupaten Bogor sudah intensif akan terbangun koalisi PDIP dan Golkar. “Kota Bogor masih dalam proses, yang sudah positif dan akan terbangun adalah di Kabupaten Bogor, termasuk 9 daerah lainnya di Jawa Barat, koalisi PDIP dan Golkar akan terbangun. Kita juga membuka lebar lebar pintu untuk partai lain bergabung dalam koalisi kami,” tandasnya.

BACA JUGA :  Hidangan Segar dan Creamy dengan Selada Udang dan Nanas ala Restoran Chinese Food

Terkait kesiapannya maju dalam bursa calon Gubernur Jawa Barat, Abdhi mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada DPP. “Kalau DPP merekomendasi dan meminta saya untuk maju, maka saya akan siap dan melaksanakannya. Untuk Pilgub Jabar, kita siap berkoalisi dengan Golkar, bahkan kita (PDIP) juga sudah mampu memiliki tiket langsung dan bisa mengusung sendiri di Pilgub Jabar. Politik ini dinamis dan terus berkembang, kita targetkan pada Oktober mendatang semua proses rencana koalisi dari tim lima sudah selesai. Kuncinya PDIP harus memenangkan seluruh Pilkada di Jawa Barat,” tutupnya.

Terpisah, Ketua DPC PDIP Kota Bogor, Dadang Danubrata, saat ini PDIP sedang intensif berkomunikasi dengan Golkar untul koalisi bersama. Namun keputusan masih menunggu DPP soal intruksi koalisi. “Kita semakin intensif dengan Golkar dan kemungkinan besar akan berkoalisi, karena sudah tiga kali Pilkada di Kota Bogor, PDIP dan Golkar selalu berkoalisi. Jadi untuk Pilkada nanti juga sepertinya PDIP dan Golkar akan berkoalisi,” ucap Dadang.

BACA JUGA :  7 Manfaat Bawang Merah untuk Kesehatan, Wajib Tahu!

Soal posisi calon Walikota dan Wakil Walikota, Dadang mengungkapkan, PDIP sangat fleksibel, terpenting dalam Pilkada itu menang telak. “Kita ingin menang, jadi mau ada di posisi F1 atau F2 tidak menjadi masalah, yang penting kita memenangkan Pilkada. Saat ini orientasi partai sudah mengalami perubahan, kalau dulu bergantung kepada kader, saat ini tidak seperti itu, siapapun yang di usung PDIP harus menang. Kita juga memiliki peluang mengusung incumbent apabila memang hasil akhir DPP seperti itu untuk memenangkan Pilkada,” pungkasnya.(Yuska Apitya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================