Xavier Denoly mengungkapkan bahwa, Schneider Electric merasa sangat bangga dapat menjadi bagian dari kerjasama strategis tersebut. “Kerjasama ini sangat sejalan dengan salah satu program Schneider Electric global yaitu ‘Access to Energy’, khususnya dalam hal menyediakan akses pendidikan di bidang kelistrikan, automasi dan energi terbarukan,” ujar Xavier Denoly.

Di tahap awal, Schneider Electric Indonesia bersama Kemendikbud RI akan mendirikan satu Center of Excellence (CoE) yang merupakan pusat pelatihan bagi para guru dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berpartisipasi dalam kerjasama ini. Tenaga pengajar di CoE ini terdiri dari tenaga ahli lokal dan tenaga ahli dari Perancis yang ditugaskan oleh Schneider Foundation dan MENES.

BACA JUGA :  Sekda Burhanudin Ingatkan Jajaran Diskop UKM Untuk Bekerja Superteam

“Setelah itu, akan dikembangkan kurikulum khusus yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), disusul dengan perbaikan laboratorium di 184 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia secara bertahap selama enam tahun ke depan,” tegasnya.

BACA JUGA :  Oknum Polisi Tega Cabuli Anak Tiri di Surabaya Berkali-Kali

Bersamaan dengan penandatanganan MoU ini, Kemendikbud RI juga menyatakan rencana untuk menerapkan masterplan revitalisasi pendidikan kejuruan untuk mempromosikan pengembangan keterampilan kerja para siswa berdasarkan permintaan industri, sekaligus membangun platform modern untuk pelatihan kejuruan di bidang elektrikal, automasi dan energi terbarukan. (Iman R Hakim /*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================