Penyakit ini, lanjut Toif, sangat rentan berada di Kabupaten Bogor salah satunya didaerah pertenakan Cisarua dan Ciawi sejauh ini penyakit tersebut sudah banyak dialami oleh sapi sehingga mengakibatka keguguran, lahir sebelum waktunya, mati, lahir lemah, produksi turun, anak yang gugur mati akan berwarna biru kecokelatan. Anak sapi yang lahir hidup akan menjadi sangat lemah tidak berkembang. Dan mengakibatkan kerugian ekonomi.

BACA JUGA :  Lanjutkan Program Nasional, PAN Kota Bogor dan Gerindra Koalisi Jelang Pilkada 2024

“Cara pencegahannya kita harus memvaksin sapi yang sedang bunting ketika memasuki bulan ke 6, jika tidak di vaksin, tidak hanya sapi saja yang akan terkena penyakit tapi pihak dari pertenakan sendiri akan mengalami kerugian. Dari berkurangnya air susu sapi yang tadinya berliter-liter sekali di perah, jika terkena penyakit akan menjadi dua liter perharinya,” Jelasnya. (Diana MG)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================