BOGOR TODAY – SMA Pesat mengadakan program Pesat Research Comunity (PRC). Hal ini dilakukan selain untuk menggali potensi siswa-siswi juga untuk menerapkan disiplin ilmu yang mereka kuasai sesuai dengan program peminatan siswa-siswi SMA Pesat.

“Peserta didik secara perorangan atau kelompok dituntut untuk menciptakan produk barang dan jasa, serta mempresentasikan secara ilmiah dihadapan dewan penguji, layaknya seorang mahasiswa,” ujar Ketua panitia PRC, Rendi Febriyanto.

Ia mengatakan, kids zaman now Pesat sangat kreatif. Banyak karya yang ditampilkan antara lain: Teleskop dari peralon, sabun, sampho, pencuci tangan, krim rambut, nuget, makanan ringan dengan bahan yang sangat variatif. “Juga ada kerajinan tangan, media belajar vulkanologi, tata surya, flora dan fauna, menciptakan lagu dan lain-lain,” tuturnya.

BACA JUGA :  Wilayah Garut Diguncang Gempa M 6,5, Getaran Terasa Hingga Bogor

Muslim pelajar kelas 11 IPA-1 SMA Pesat yang berhasil membuat teleskop dari peralon sangat bangga dengan hasil karyanya yang dibantu guru pembimbingnya bapak Mukhti Baehaqi. Prinsip kerja dari teleskop ini adalah, memperbesar obyek dari lensa obyektif yang terdapat pada mesin fotocopi.

“Meski dia mengakui bahwa teleskop ini masih jauh dari sempurna,”Karena teleskop ini baru bisa melihat permukaan bulan dan belum bisa melihat planet yang lain, tapi saya sudah bersyukur, lain kali saya sempurnakan lagi, agar hasilnya maksimal. Kegiatan ini sangat menguras energi peserta didik dan pembimbing, karena dibutuhkan kreativitas dan kesabaran yang luar biasa,” ujar guru bahasa Indonesia ini.

BACA JUGA :  Penemuan Jasad Pria Tergeletak di Trotoar Simpang Sentul, Luka Robek Dibagian Punggung

Sementara itu, Dewitita Agustiani sebagai pelopor PRC menambahkan, kegiatan ini untuk menjadikan siswa-siswi SMA Pesat benar-benar peduli terhadap lingkungan sekitarnya. “Sekaligus menerapkan antara teori-teori yang mereka dapatkan disekolah dengan praktik real dilapangan,” terang guru senior lulusan UI ini.

Kasek SMA Pesat Lida Hasanah mengatakan, dilaksanakan program ini adalah  sebagai upaya menerapkan life skill pada peserta didik dan salah satu syarat untuk kenaikan kelas XI.

Pemerhati  Pendidikan Kota Bogor Heru B Setyawan mengatakan PRC ini secara tidak langsung melatih ketrampilan literasi dan berpikir ilmiah peserta didik. ”Dan ini akan menumbuhkan budaya ilmiah dilingkungan sekolah,” tambah Pahe begitu panggilan nama akrabnya. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================