JAKARTA TODAY – Kejahatan dan pengganggu keamanan tidak hanya terjadi di lingkungan sosial nyata, tetapi juga lingkungan media sosial (medsos). Hal ini karena di era digital ini pergaulan sosial juga semakin bertambah, dimana  interaksi dan komunikasi tidak hanya terjadi di ruang nyata tetapi juga di ruang maya.  Di sinilah pentingnya masyaraakat melakukan ronda digital yang mutlak dilakukan oleh generasi digital milenial untuk menjaga lingkungan medsos bebas dari kejahatan dan pengganggu keamanan di ruang maya.

Pengamat Medsos, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si mengatakan, literasi digital meruupakan titik terpenting yang harus dipahami para generasi milenial untuk menjaga lingkungan medsos di tengah maraknya ujaran kebencian di dunia maya. Literasi digital tidak sekadar menunjukkan bahwa setiap orang bisa menggunakan medsos, media-media internet lainnya, namun juga cakap dalam memanfaatkan teknologi dan perangkatnya  juga.

“Literasi digital juga mensyaratkan setiap pengguna untuk bertanggung jawab terhadap konten di medsos itu sendiri. Karena pada kenyataannya, misalkan walau medsos itu akunnya bersifat pribadi dalam pengertian dibangun dan dimiliki oleh pengguna itu sendiri, namun konten yang diunggah pada dasarnya bersifat mass-self communication,” ujar Dr. Rulli Nasrullah, M.Si di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

BACA JUGA :  Jadwal dan Syarat Pendaftaran Polri 2024, Siapkan Dirimu

Hal itu menurutnya, setiap orang yang terhubung dengan akun tersebut dan dalam jaringannya pada dasrarnya bisa mengakses konten tersebut. Karena itu, konten dan perilaku dalam dunia digital tidak bisa serta-merta diklaim sebagai aktivitas pribadi dan berada di ruang privasi semata.

“Apalagi secara nama juga disebut sebagai ‘media sosial’, sehingga media yang digunakan seperti Twitter atau facebook merupakan media untuk berkehidupan sosial dalam ranah online. Ini menunjukkan ada nilai-nilai dalam masyarakat offline yang juga harus dibawa dalam kehidupan masyarakat online; walau dalam beberapa kasus banyak bermunculan nilai-nilai dan etika yang baru terkait budaya digital itu sendiri,” ujarnya menjelaskan.

Lebih lanjut menurutnya, sejalan dengan pentingnya litearisi digital, ada upaya yang sudah dilakukan oleh pihak pemerintah melalui Kemendikbud dan Kemenkominfo dalam mensosialisasikan pentingnya literasi digital. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong para generasi milenial ini untuk mau melakukan siskamling medsos atau menjadi hansip online dan melaporkan akun dan konten negatif.

BACA JUGA :  Minum Air Lemon untuk Turunkan Berat Badan, Benarkah? Simak Ini

“Kebetulan saya menjadi salah satu perumus dalam membuat panduan literasi digital. Rumusan yang menjadi panduan literasi digital tidak hanya untuk individu, melainkan juga panduan literasi digital di sekolah, bagi guru, siswa dan literasi digital bagi keluarga”, ujarnya.

Secara garis besar, ranah keluarga dan sekolah menjadi modal dasar dalam penerapan dan munculnya rasa tanggung jawab untuk memahami literasi digital untuk mewujudkan iklim medsos yang ramah dan bertanggung jawab. Dengan demikian, penyebaran literasi digital bisa semakin diterapkan di tengah masyarakat.

“Tanggung jawab bersama inilah, yang dimulai dari keluarga dan sekolah, Dan tentunya menjadi tanggung jawab setiap warga negara Indonesia untuk menciptakan kedamaian di medsos,” kata pria yang juga Dosen Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam di fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

============================================================
============================================================
============================================================