Manila Today – Para petugas imigrasi Filipina, didukung oleh tentara-tentara, telah menangkap lebih dari 300 warga China atas dugaan kejahatan siber. Penangkapan ini dilakukan sepekan setelah ratusan warga China juga ditangkap dalam operasi terkait penipuan investasi.

Biro Imigrasi menyatakan bahwa 324 warga China ditangkap di Kota Puerto Princesa di Pulau Palawan dalam operasi penggerebekan yang berlangsung pada Senin (17/9/2019).

“Orang-orang asing dilaporkan ditangkap di delapan hotel dan perusahaan di mana mereka tertangkap saat sedang melakukan kegiatan ilegal mereka,” demikian pernyataan Biro Imigrasi seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/9/2019).

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Bahas Optimalisasi Pemanfaatan Command Center 

Disebutkan bahwa mereka yang ditangkap, sebagian merupakan pendatang ilegal, akan menjalani proses deportasi.

Penggerebekan di Palawan ini bermula dari laporan yang dibuat para pejabat lokal mengenai keberadaan para pekerja China illegal di Puerto Princesa.

Filipina telah mengalami lonjakan kedatangan turis dan pekerja asal China sejak Presidem Rodrigo menjabat pada pertengahan tahun 2016 lalu dan langsung memulai hubungan yang hangat dengan Beijing. Lonjakan pendatang asal China itu menimbulkan berbagai dampak, dan otoritas menduga banyak dari mereka yang bekerja secara ilegal pada industri judi online.

BACA JUGA :  Pisang Kuah Santan yang Lezat untuk Takjil Praktis di Tanggl Tua

Komisioner Imigrasi Jaime Morente mengatakan, bironya akan terus memberantas warga asing ilegal, khususnya yang terlibat dalam “aktivitas online game tanpa izin, penipuan siber dan penipuan investasi yang memangsa korban-korban yang tidak curiga, yang sebagian besar berada di luar negeri.”

============================================================
============================================================
============================================================