Dia menuturkan, masih ada obat pengganti obat asam lambung yang masih boleh dikonsumsi. Dokter pun tahu apa obat yang mesti diresepi oleh dokter, sesuai dengan jenis penyakitnya.

Dijelaskan Ketua Bidang Advoaksi PB PABDI dr Prasetyo Widhi Buwono, SpPD, sementara pasien yang mengalami penyakit lambung tersebut harus menggunakan obat lain. Jumlahnya cukup banyak dan kemanjurannya dinilai sama.

BACA JUGA :  Cekcok Persoalan Rumah Tangga, Pria di Majalengka Nekat Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

“Ranitidin itu golongan obat h2 blocker. Kerjanya menghambat atau memblok produksi asam lambung. Nah, ada juga obat lainnya yang bisa dikonsumsi golongan famotidin, itu nama di Indonesia sudah beredar,” tutur dr Prasetyo.

Selain famotidin, sebutnya, obat antacid yang dapat menetralkan asam lambung juga dapat dikonsumsi. Ada juga sucralfate, proton pump inhibitor, yang fungsinya dapat memblok dia lebih kuat mengurangi produksi asam lambung.

BACA JUGA :  Surat Edaran Soal Study Tour, Pj Wali Kota Bogor Imbau Kegiatan di Dalam Kota

“Lalu ada obat omoprazole dan lanzoprazole. Kalau kita berobat ke klinik, obat ini biasa diberikan, antacid juga biasa diberikan. Sehingga kalau melihat dari sini alternatif lainnya, jenis obatnya yang menggantikan golongan h2 blocker ini sudah mencukupi,” pungkasnya. (net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================