Sebab, alih-alih ingin mengentaskan masalah kemacetan yang seringkali krodit ketika hari libur tiba, ujicoba kanalisasi 2:1 tahap pertama tersebut malah membuat semakin parah arus lalu lintas.
Ade Yasin mengatakan, saat ujicoba pertama dengan dua jalur naik ke atas, semua berjalan dengan lancar. Namun saat jalur turun, kemacetan terjadi hingga tindakan diskresi pun diambil oleh kepolisian untuk kembali memberlakukan sistem satu arah atau oneway.
Tak memuaskannya hasil ujicoba tahap pertama itu membuat Pemkab Bogor memutar otak. Bahkan, rencana pembangunan Jalur Poros Tengah Timur atau Puncak Dua pun kembali dihembuskan.
Menurut Ade Yasin, saat ini pemerintah pusat meminta kembali proposal pengajuan pembangunan Jalur Poros Tengah Timur atau Puncak Dua tersebut.
“Sambil berjalan, saya terus mendesak pemerintah pusat untuk membangun Poros Tengah Timur. Dan mereka telah meminta kembali proposal pengajuan, kami sudah siapkan. Segera kami ajukan,” jelas Ade Yasin. (Firdaus)