SINGAPURA TODAY – Gareth Ho remaja berusia 17 tahun, penyandang disabilitas yang sehari-hari menggunakan kursi roda bermotor. Hingga saat ini, masih ada saja sebagian masyarakat yang tidak menerima keadaannya.

Gareth bercerita, seorang remaja pernah meludah ke tangannya dan mengusapnya di lengannya saat berada di stasiun LRT Sengkang, Singapura

“Saya merasa kaget dan sangat marah,” kata Gareth, seperti dikutip dari The Straits Times Singapura, Rabu (20/11/2019).

Dia menceritakan, pernah ada orang asing berkata padanya. Orang asing tersebut berkata seharusnya Gareth berjalan-jalan seperti kebanyakan orang normal, bukan hanya duduk di kursi roda. Padahal Gareth adalah seorang penyandang disabilitas.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Remaja yang Hilang Tenggelam di Sungai Sekampung Lampung Timur

Hal itu membuat Gareth harus menjelaskan kondisinya kepada mereka yang tidak mengetahui. Gareth mengidap distrofi otot, penyakit yang melemahkan anggota tubuhnya, hanya pergelangan tangan dan jari-jarinya yang masih berfungsi.

Dari pengalaman buruknya tersebut, ia sukses menjadi Paralympian bermain boccia, permainan bola untuk penyandang cacat fisik.

BACA JUGA :  Sebagai Kandidat Terbaik Partai Golkar, Jaro Ade Didaftarkan Calon Bupati Bogor

Gareth merupakan salah satu dari tiga duta besar dengan cacat fisik sensorik atau intelektual. Kisah Gareth akan diceritakan dalam kampanye media massa, yang mencakup video dan stiker online di kereta dan stasiun MRT.

Ini merupakan gerakan See the True Me, yang diselenggarakan oleh Dewan Nasional Layanan Sosial (NCSS) dan Dewan Tote, dengan tujuan mengubah sikap publik terhadap penyandang disabilitas.

Disabilitas Bisa Miliki Peran Berbeda

============================================================
============================================================
============================================================