“Sangat tidak mungkin ada orang yang secara tidak sengaja melakukan kesalahan keamanan besar, cocok untuk pengawasan, secara teratur,” ujar Durov.

Durov kemudian juga menyarankan agar pengguna menghapus WhatsApp.

“Terlepas dari niat yang mendasari perusahaan induk WhatsApp, saran untuk pengguna adalah kecuali jika Anda merasa keren dengan semua foto dan pesan Anda menjadi publik suatu hari, Anda harus menghapus WhatsApp dari ponsel Anda,” katanya.

4. Eksodus Pendiri WhatsApp Menandakan Ada Yang Salah.
Eksodus para pendiri WhatsApp disebut Durov adalah contoh nyata ketika WhatsApp dijual ke Facebook demi mendapatkan uang.

BACA JUGA :  Daftar Skuad Timnas Indonesia di Piala Asia Wanita U-17 2024

Pada April 2018, dua pendiri WhatsApp Jan Koum dan Brian Acton hengkang dari WhatsApp. Pada November 2018, Chief Business Officer WhatsApp Neeraj Aora juga mengundurkan diri.

5. Janji Palsu WhatsApp ‘Keamanan Adalah DNA Kami’
Durov mengatakan tiga tahun yang lalu WhatsApp mengumumkan mereka menerapkan enkripsi end-to-end sehingga ‘tidak ada pihak ketiga yang dapat mengakses pesan’.

Akan tetapi, janji bertepatan dengan dorongan agresif bagi semua penggunanya untuk mencadangkan isi WhatsApp di cloud. Di sisi lain, WhatsApp tidak memberi tahu penggunanya bahwa saat dicadangkan, pesan tidak lagi dilindungi oleh enkripsi end-to-end dan dapat diakses oleh peretas dan penegak hukum

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 6 Mei 2024

“Dalam jangka panjang, janji-janji yang diberikan oleh perusahaan seperti Facebook tidak terwujud, karena perusahaan-perusahaan ini memprioritaskan memaksimalkan keuntungan daripada melayani pengguna mereka,” ujar Durov. Seperti dikutip CNN Indonesia (Anata/PKL/net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================