“Hak para guru selalu dipenuhi, seperti gaji tidak pernah telat dan tunjangan juga selalu diberikan. Tapi ya itu, belum merata karena sesuai dengan kemampuan anggaran kita,” jelas Ade Yasin.

Sementara menurut Ketua Persatuan Guru Honorer (PGH) Kabupaten Bogor Halim Sihabudin, nasib sekitar 12.400 tenaga guru honorer di Bumi Tegar Beriman, berada dalam kondisi yang sangat tidak layak.

“Gaji real yang diterima guru honor itu hanya berkisar Rp200 hingga Rp300 ribuan. Tapi agak tertolong dengan kebijakan dari para kepala sekolah, sehingga gaji menyentuh sekitar Rp500 sampai Rp600 ribuan. Karena kalau real sesuai aturan BOS (Bantuan Operasional Sekolah), itu di bawah Rp500 ribu,” jelas Halim.

BACA JUGA :  Dukung Sukseskan Lomba MTQ, Sekda Burhanudin Hadiri Langsung Pembukaan MTQ Ke-38 Tingkat Jawa Barat

Dengan kondisi tersebut, Halim menyebut, guru juga dituntut untuk melek dalam berbagai bidang dan harus mampu menguasai literasi dasar. Seperti literasi finansial, digital, sains, literasi kewarganegaraan dan kehidupan.

Selain itu, guru juga dituntut untuk mampu menyajikan modul sesuai dengan keinginan siswa. Lalu guru harus selalu mengupgrade diri agar mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Minta Tingkatkan Program DWP Sampai ke Unit

“Tapi sayangnya, harapan dan keinginan pemerintah itu tidak sebanding dengan kesejahteraan yang kami terima. Jangankan untuk perubahan status yang lebih baik, untuk sekedar layak secara penghasilan saja sangat jauh dari harapan,” kata Halim. (Firdaus)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================