Bahkan, Facebook menghadiahi hingga US$30.000 pada seorang peneliti keamanan Laxman Muthiya yang telah menemukan cara untuk meretas akun Instagram seseorang tanpa sepengetahuannya. Pada akhirnya, Facebook segera memperbaiki celah tersebut.

Dilansir dari Forbes, sekelompok peretas sebanyak enam orang memperoleh uang masing-masing US$1 juta dengan menemukan celah keamanan siber perusahaan.

HackerOne merupakan sebuah platform yang menghubungkan para peneliti keamanan siber dengan perusahaan seperti Google, Intel, dan Twitter. Usia mereka berkisar antara 19 hingga 35 tahun.

BACA JUGA :  Sayur Lodeh Malaysia, Wajib Cobain Menu Lezat Ini Bikin Ketagihan

Jika peretas dengan keahliannya dapat memperoleh keuntungan, sayangnya hal tersebut tidak terjadi bagi para pemilik akun yang menjadi korban. Apalagi bagi mereka yang justru menggantungkan kegiatan bisnisnya pada akun Instagram.

Dilansir dari BBC, seorang desainer pakaian asal London bernama Bree Kotomah harus merelakan pekerjaannya setelah akun yang biasa ia gunakan untuk mempromosikan produk pakaian buatannya.

Hilangnya akun Instagram milik Kotomah membuatnya berhenti mendesain hingga dua bulan dan mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain. Kemudian butuh waktu beberapa bulan untuk membuat akun baru dan memiliki pengikut yang banyak.

BACA JUGA :  Paling Dicari Tarvel, Ini Dia 8 Makanan Khas Maluku yang Terkenal

“Bisnis saya pada waktu itu adalah mata pencaharian saya. Itulah yang saya lakukan penuh waktu. Saya wiraswasta. Jadi jika saya tidak menghasilkan uang dari bekerja, saya tidak menghasilkan uang sama sekali sehingga saya hanya berpikir seperti, ‘Apa yang akan saya lakukan?” jelas Kotoma. Seperti dikutip CNN Indonesia (Anata/PKL/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================