JAKARTA TODAY – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang mengembangkan alat pengujian bernama Alat Pengukur Kekuatan Jalan (APKJ). Di dunia, alat ini dikenal dengan nama FWD (Falling Weight Deflectometer).

Teknologi APKJ telah diinisiasi sejak 2008 dengan melakukan penelitian prototipe untuk mendapatkan rangka alat dan sistem pembebanan.

Alat pengujian bernama APKJ tersebut diekspor ke Ministerio das Obras Públicas, Transporte e Comunicações (Ministry of Public Works, Transport and Communication) Timor Leste yang dihasilkan oleh Pusjatan bekerjasama dengan PT Panairsan Pratama.

BACA JUGA :  Resep Membuat Ikan Asin Sambal Belimbing, Perpaduan Asam Asin Pedas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono percaya, selain dikirim ke negara luar, produk-produk lokal juga bisa membanjiri pasar dalam negeri dan digunakan secara maksimal oleh para pelaku konstruksi Tanah Air.

“Kita ini memiliki 48 ribu kilometer jalan nasional, sehingga pasti butuh alat ini banyak. Dengan jumlah balai yang tersebar di 34 Provinsi, satu balai pasti butuh lebih dari satu. Jadi kalau kita bisa pakai sendiri ya lebih bagus,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/12/2019).

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling, Selasa 23 April 2024 di Kota Bogor

Untuk saat ini, APKJ buatan lokal menurut Menteri Basuki baru digunakan di beberapa balai besar/balai pelaksana jalan nasional atau di Dinas Bina Marga provinsi setempat seperti Palembang, Semarang, Makassar, Manado, Mataram, dan Balikpapan.

Selanjutnya, Menteri Basuki akan mewajibkan penggunaan produk dalam negeri untuk berbagai kegiatan konstruksi terutama dalam pembangunan infrastruktur.

============================================================
============================================================
============================================================