JAKARTA TODAY – Vivo akan memperlihatkan ponsel konsep terbarunya, Apex 2020, di Mobile World Congress (MWC) pada bulan depan. Informasi ini berasal dari undangan acara yang dikirim kepada media.

Dilansir GSM Arena, Rabu (15/1/2020), pada undangan tersebut, Vivo menyertakan slogan “Empower the Next”. Slogan ini akan menjadi bagian untuk mempromosikan Apex 2020.

Konsep Apex milik Vivo sebelumnya dinilai mendapatkan respons positif. Konsep Apex pertama pada 2018 hadir sebagai ponsel dengan nyaris tanpa bezel dan pemindai sidik jari di layar.

Kemudian Apex 2019 memiliki pemindai sidik jari yang dapat bekerja dari mana pun di dalam layar. Smartphone tersebut hadir tanpa satu pun lubang.

BACA JUGA :  Diskominfo Kabupaten Sijunjung Bertandang ke Kabupaten Bogor Pelajari Pengelolaan Media dan PPID

Ponsel konsep Apex 2020 pun diharapkan dapat menyuguhkan kejutan yang menarik. Vivo pun diprediksi akan menghadirkan sejumlah inovasi baru pada smartphone tersebut.

Berdasarkan data perusahaan riset IDC, Vivo berhasil menjadi merek smartphone dengan pengapalan tertinggi kedua di Indonesia pada tahun lalu. Ini merupakan salah satu pencapaian terbesar Vivo di pasar smartphone Indonesia.

Vivo pun kian optimistis menyambut tahun baru ini dengan pencapaian tersebut. Perusahaan beberapa waktu lalu menyampaikan strategi untuk tahun ini.

“Kalau produk, kami sedang kembangkan. Kami customer centric, jadi kami memperkirakan kebutuhan konsumen seperti apa,” ujar Digital & PR Director Vivo Indonesia, Fachryansyah Farandy.

BACA JUGA :  Menparekraf : Kota Bogor Jadi Target Epicentrum Produk Parekraf

Sementara dari sisi korporasi, Fachry mengatakan, “Vivo ingin meningkatkan kredibilitas perusahaan dan menyentuh lebih banyak kearifan lokal.”

Seperti dikutip dari liputan6.com, Fachry juga mengungkapkan, perjuangan perusahaan pada tahun-tahun awal masuk ke pasar Indonesia. Saat itu, Fachry mengaku perusahaan mendapat sejumlah cibiran lantaran sebagai perusahaan baru, Vivo langsung menghadirkan smartphone untuk segmen atas dengan harga lumayan tinggi.

“Waktu itu orang-orang resisten, ini ponsel merek baru, kok mahal. Lalu kami ganti strategi, main di mid market,” tuturnya.

Terbukti, menurut Fachry, strategi itu berjalan efektif. Bahkan hingga saat ini, Vivo telah merilis smartphone yang menyasar beberapa segmen pasar.(Dena/PKL/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================