JAKARTA TODAY – Banyak ahli meyakini terdapat hubungan antara olahraga dan penurunan risiko kanker. Olahraga yang rutin dilakukan diyakini dapat menurunkan angka kasus kanker. Kathryn Schmitz, profesor Kesehatan Masyarakat dengan spesialisasi kanker di Penn State University, mengatakan, dahulu menyuruh pasien untuk berolahraga setelah terserang penyakit jantung akan mengundang kritikan.

Namun, sekarang olahraga memiliki manfaat nyata untuk kesehatan jantung sekaligus masa pemulihan. Hal serupa diyakini juga berlaku untuk kanker. Publikasi terbaru menganjurkan dokter meresepkan olahraga bagi pasien guna mengurangi risiko kanker tertentu sekaligus meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien kanker.

BACA JUGA :  384 Piala Penghargaan Kota Bogor Dipajang di Galeri dan Perpustakaan

Seperti dikutip dari sindonews, Schmitz menjelaskan, olahraga dipercaya berkontribusi dalam mencegah kanker kandung kemih, payudara, usus, esofagus, ginjal, perut, hingga rahim. Guideline yang ditulis Schmitz bekerja sama dengan American College of Sports Medicine, American Cancer Society, dan 14 grup lainnya juga menyebutkan bahwa olahraga bisa membantu meningkatkan harapan hidup pasien kanker usus dan prostat.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Sup Tofu dan Jamur Bekuah Gurih

Dalam hal ini termasuk meningkatnya kualitas hidup pasien dalam menerima efek samping pengobatan kanker. Lalu, berapa frekuensi yang disarankan untuk berolah raga dalam seminggu? Peneliti merekomendasikan pasien kanker melakukan 30 menit aerobik moderat selama tiga kali dalam seminggu serta latihan beban 2-3 kali seminggu.

============================================================
============================================================
============================================================