Tito menyebut nantinya tugas tim terpadu ini perlu lebih rinci. Tolok ukur kinerja tim, kata Tito, harus dapat diawasi dengan baik dampaknya.
“Kemudian melibatkan K/L, siapa berbuat apa, siapa ketua timnya, dan kemudian melibatkan pemerintah daerah juga. Setiap tim membuat planning apa yang dikerjakan, target berapa bulan, dan per bulannya di anev (analisis dan evaluasi), evaluasi, sehingga kelihatan siapa yang kerja siapa yang tidak, berapa persen turunnya, efektif atau tidak, begitu,” jelas Tito.
Mantan Kapolri itu kemudian mengatakan 160 kabupaten tersebut akan menjadi prioritas penanganan karena menyumbang persentase stunting yang cukup besar di Indonesia. Namun,Tito tak menjelaskan kabupaten mana saja yang masuk 160 daerah darurat stunting tersebut.
“Paling penting daerah ‘merah’ itu karena prioritas. Dia menyumbang cukup besar dalam persentase stunting yang relatif masih cukup signifikan,” ungkapnya. (net)