“Jadi pemahaman tentang karatina wilayah parsial, intinya bukan lock down. Jadi pembentukan RW siaga dimaknai di mana akses masuk warga di wilayah rw setempat itu satu pintu guna memudahkan kontrol warga pendatang maupun warga pribumi yang aktifitas kesehariannya keluar rumah. Dan pada saat dia masuk atau pulang ke rumah melalui satu pintu masuk disanalah peran RT RW dan pemuda serta elemen yang lain melakukan sterilisasi, sesuai SOP protokol kesehatan agar pada saat dia masuk ke wilayahnya berharap tidak membawa virus dari luar,” jelasnya.

BACA JUGA :  Usai Diguyur Hujan Deras, Jalan Raya Rangkasbitung-Bogor Ambles, Kondisinya Mengkhawatirkan

Sementara, Ketua RW 06 Upang Supardi mengatakan, penutupan akses jalan di wilayahnya itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang sedang marak di mana-mana. Sedangkan pintu masuk dan keluar yang di tutup ada 3 pintu, karena dinilai rawan akan adanya virus tersebu.

“Kalau yang rawannya 3 pintu kang, di antaranya di wilayah RT 1, deket royal satu pintu khusus RT keluar masuk jadi satu titik. Kalau yang RT 2, 3 dan 4 karena berdekatan jalan satu arah yang kedepan mesjid. Tujuannya supaya kita terhindar dari corona,” katanya.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Nasi Goreng Daun Mengkudu yang Sedap dan Lezat

Dari penutupan akses tersebut, pihaknya juga akan membagi tugas dengan pengurus RT dan pemuda yang ada di wilayahnya. “Kalau ada tamu dari luar harus datang dulu ke RW Siaga Corona, biar tujuannya mau apa kepentingannya. Intinya saya ingin benar-benar melindungi warga biar terhindar dari penyakit ini,” pungkasnya. (Heri)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================