Bantuan tak kunjung diterima. Nenek Ani lantas menagih pada ketua RT. “Datanglah si nenek itu nagih ke RT, katanya mau ngasih, RT bilang gak ada nek. Berarti maling kamu, si RT dituduh maling,” jelas dia. Lantaran tak terima dituduh maling di depan orang banyak, ketua RT akhirnya mendorong pipi nenek Arni. Tak terima, nenek Arni mengadu ke anaknya. “Kemudian dibawa berobat terlebih dahulu ke RSUD Leuwiliang sekaligus meminta visum (VER),” jelas dia. Namun, lantaran belum ada laporan yang masuk ke pihak Kepolisian VER pun urung dilakukan. Nenek Arni yang juga didampingi anggota KNPI Kecamatan Cibungbulang melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cibungbulang. Dengan adanya laporan tersebut, kdeua belah pihak dipertemukan di kantor Polsek Cibungbulang untuk melakukan musyawarah. Kedua belah pihak, sambung Ade, akhirnya sepakat untuk berdamai. “Kedua belah pihak saling memaafkan dan ketua RT ini memberikan biaya untuk pengobatan sebesar Rp 1 juta. Pulangnya kita dari kepolisian kasih beras 5 kilogram,” tutup Ade.(Bambang Supriyadi)
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Kwetiau Goreng Udang Malaysia yang Menggugah Selera
============================================================
============================================================
============================================================