Endang menambahkan, terbentuknya KWT itu supaya masyarakat bisa menghargai potensi lokal, kemudian bisa menghayatinya bahwa keanekaragamanan hayati di Indonesia itu nomor dua di dunia. “Jadi harus kita gali potensinya dan dimanfaatkan dengan baik, kita harus kurangi import dari luar,” tambahnya. Ditempat yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi mengatakan, dalam membangun ketahanan pangan itu harus di mulai dari keluarga, masyarakat, kelurahan hingga kecamatan sampai ke tingkat daerah kota atau kabupaten, sebab jika itu sudah terbangun maka katahanan pangan menjadi kuat, seperti halnya KWT di setiap daerah. “Nah, dengan terbentuknya kelompok wanita tani ini mereka bisa memanfaatkan perkarangan pangan mereka dengan menanam berbagai jenis tanaman sayuran. Kemudian, manfaatnya pun banyak karena mereka bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarganya. Jadi, jika semuanya seperti ini maka di Indonesia tidak krisis pangan,” katanya. Ia pun menyampaikan bahwa KWT ini harus bergairah, harus bersemangat, karena dengan cara seperti ini KWT-KWT tersebut bisa memenuhi kebutuhan keluarganya yang lebih baik lagi, terutama bagi anak-anaknya. (Heri)
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Pasokan Air Bersih Tirta Pakuan Kota Bogor Tembus ke 178.000 Pelanggan
============================================================
============================================================
============================================================