BOGOR TODAY – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di Kota Bogor yang seharusnya mulai diterapkan pada 11 Januari 2021 ini batal terlaksana. Hal itu, karena kasus COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi. “Kita tidak mau mengambil resiko pembelajaran tatap muka di tanggal 11 Januari, karena walau bagaimana pun kesehatan dan keselamatan siswa dan seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan harus diutamakan, jadi kita tidak ingin mengambil resiko itu,” kata Dedie kepada wartawan, Senin (4/1/2021). Dedie menuturkan, kasus COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi dan rata-rata perharinya itu mencapai 70 kasus. Maka dari itu, pemkot memutuskan untuk tidak memberlakukan pembelajaran secara tatap muka di sekolah. Meski kasus covid di kota hujan ini tinggi tatapi kata Dedie, untuk statusnya masih berada di zona oranye. “Status perhari ini masih zona oranye, tapi zona oranye sekarang dengan zona merah dulu itu berbeda,” katanya. “Dulu waktu zona merah kisaran kasusnya masih 30-an. Tapi sekarang meski tinggi berada di 70 kasus perhari, tetapi untuk statusnya zona oranye. Kenapa masih oranye, karena Depok perhari bisa 200 sampai 300 kasus perhari,” tambah Dedie.
BACA JUGA :  Kronologi Kecelakaan Maut Truk Tangki Elpiji Tabrak Motor di Bojonegoro
============================================================
============================================================
============================================================