BOGOR TODAY – Sejumlah limbah medis seperti masker sekali pakai ditemukan Tim Satuan Tugas Naturalisasi Ciliwung, Kota Bogor di beberapa titik. Selain membuat kotor tentunya hal itu sangat membahayakan biota sungai maupun masyarakat sekitar.

Suparno Jumar, relawan Komunitas Peduli Ciliwung (KCP) sekaligus anggota
Tim Satuan Tugas Naturalisasi Ciliwung
menyebut temuan  limbah masker sekali pakai memang tidaklah banyak. Namun demikian, limbah tersebut cukup mengkhawatirkan karena  akan mencemari sungai.

“Kali pertama kami temukan (limbah masker) pada 21 Maret 2020 saat sedang melakukan patroli di arah hilir,” ucap Suparno disela-sela kegiatan patrolinya di
Delta Ciliwung Sukaresmi, Kedunghalang, Kamis (3/2/2021).

Suparno menduga bahwa kedepannya limbah masker akan terus meningkat, mengingat pandemi Covid-19 yang belum juga melandai. “Memang betul ternyata setelah ditelusuri banyak ditemukan masker-masker bekas yang terapung di pinggiran sungai,” terang pria kelahiran Purworejo 48 tahun silam itu.

BACA JUGA :  Kecelakaan Motor Bocah Bonceng Tiga di Pontianak Tabrak Tiang Listrik, 2 Orang Tewas

Menurutnya, masker bekas yang berbahan dasar Polyster itu tentunya berpotensi dapat mencemari sungai dan tanah, karena, kata dia bahan tersebut tidak mampu terurai didalam tanah maupun sungai. Tak hanya itu, limbah masker yang dibuang tidak pada tempatnya dan tidak dikelola dengan bak akan berpotensi menularkan virus.

“Kta tidak pernah tahu sebelumnya, bisa juga masker itu dipakai oleh orang yang terinfeksi. Setelah dibuang bisa jadi masker itu ada orang yang menyalahgunakan atau ada orang yang tidak sengaja menyentuh masker yg telah mengandung virus,” tuturnya.

Sejak awal pandemi, sambung Suparno Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
mengeluarkan surat edaran (SE) No 02 tahun 2020 tentang Pengelolahan Limbah Infeksius (limbah B3 dan sampah rumah tangga dari penanganan covid-19) yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah agar wajib menyediakan dropbox (kotak penyimpanan) untuk sampah B3. Namun tidak hanya menyediakan tapi bagaimana menginformasikan dan mensosialisasikan kepada publik secara luas pada saat masker sekali pakai tidak digunakan.

BACA JUGA :  Terjun di Pilkada 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tiket Jatuh ke Kader Internal

“Ini yang masyarakat tidak tahu, apa dengan cara dirusak lalu dibuang, nah buangnya di mana dan nanti yang akan mengelola siapa, jadi itu harus tersampaikan dengan jelas dan terdokumentasikan sehingga publik harus melihat bagaimana alur pengelolaan sampah medis ini,” tegasnya.

Selain masker, timnya juga menemukan obat-obatan yang telah melewati tanggal pemakaian (kadaluarsa) di pinggiran sungai yang bercampur dengan limbah masker dan lainnya.

“Rencananya sampah ini akan kami dititipkan ke Puskesmas atau diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Bogor. Karena disana terdapat pengelolaan limbah medis,” tutup Suparno. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================