BOGOR TODAY – Pemerintah Kota Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Bogor dan Satgas COVID-19 Kota Bogor, sepakat memperpanjang kebijakan ganjil genap pada akhir pekan ini di hari Sabtu-Minggu.

Kebijakan ganjil genap itu pun menimbulkan pro dan kontra di masyarakat yang juga berdampak pada beberapa sektor terutama sektor ekonomi.

Untuk mengulas lebih jauh tentang kebijakan ganjil genap dan efektivitasnya terhadap penurunan kasus COVID-19 Kota Bogor dan siasat pengusaha untuk tetap survive, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor yang juga koordinator Komisi 4 DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin dan perwakilan dari pengusaha yakni Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay menghadiri diskusi publik, yang diadakan Pokwan DPRD Kota Bogor dalam kegiatan Podcast Sowan, Rabu (17/2/2021).

Pada diskusi yang akan ditayangkan secara utuh kepada publik tersebut dipandu oleh host Aldo Herman yang menanyakan berbagai hal diantaranya, terkait efektivitas ganjil genap, dampak kepada masyarakat, dampak terhadap sektor ekonomi dan menerima masukan dari masyarakat yang diwakili Wakil Ketua DPRD Jenal Mutaqin.

BACA JUGA :  Kendaraan Dinas Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor, Hampir Adu Banteng

Pada kesempatan itu, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, tentang konteks penerapan kebijakan ganjil genap dikarenakan angka kasus COVID-19 Kota Bogor sempat mencapai puncak. Untuk itu, kata Bima, perlu ada strategi untuk menekan laju pertumbuhan kasus COVID-19. Ada berbagai pilihan kebijakan diantaranya adalah penerapan ganjil genap.

“Karena kalau kita tela’ah data menunjukan bahwa klaster pertama adalah klaster keluarga, kedua adalah klaster dari luar kota, jadi intinya adalah warga yang punya mobilitas keluar kota atau masuk ke dalam Bogor menulari keluarga, sehingga keluarga meledak. Jadi kuncinya adalah menekan mobilitas,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pencuri Sepeda Motor di Bogor Kepergok Warga, Pelaku Bawa Pistol Mainan

Menurutnya, ganjil genap adalah hanya satu dari 13 kebijakan yang dikeluarkan untuk menekan laju pertumbuhan kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Ia mengklaim, bahwa kebijakan tersebut berhasil menurunkan kasus COVID-19 secara signifikan.

“Data menunjukan pada tanggal 6 Februari kasus di Bogor mencapai puncak 180 perhari, 15 Februari kemarin turun menjadi 105, belum pernah terjadi sebelumnya penurunan kasus secara signifikan di masa pandemi di Kota Bogor. Jadi pertama mobilitas berkurang, kedua laju positif juga berhasil ditekan,” bebernya.

Mengenai dampak terhadap ekonomi, Bima menegaskan ganjil genap bukanlah lockdown sehingga masyarakat masih bisa menjalankan mobilitas asal sesuai dengan kebijakan ganjil genap. Terlebih, saat ini kebijakan ganjil genap hanya berlaku dihari Sabtu dan Minggu hanya pada pukul 09.00 WIB.

============================================================
============================================================
============================================================