FLORES TODAY – Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nusa Tenggara Timur, Umbu Wulang T Paranggi menyebut bahwa Pemerintah Provinsi NTT dinilai tidak menjalankan secara optimal dalam menghadapi bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang delapan desa tersebut.

“Padahal akhir tahun lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah memperingatkan adanya La Nina yang berdampak pada cuaca di wilayah itu, harusnya sudah ada kesiapsiagaan,” kata Wulang seperti dikutip cnninonesia.com, Selasa (6/4/2021).

BACA JUGA :  Diare Disebabkan Karena Konsumsi Makanan Bersantan, Benarkah? Simak Ini

Baca juga : Dampak Banjir Bandang NTT,  256 Jiwa Mengungsi, 24 Jiwa Hilang

Menurutnya, sebelum bencana terjadi kesiapan mitigasi itu bisa berupa edukasi terhadap masyarakat yang tinggal di lereng gunung, hulu, sepanjang aliran sungai, serta pesisir. Dimana yang saat itu banyak menelan korban akibat banjir bandang dan tanah longsor.

BACA JUGA :  Punya Nangka Muda di Rumah? Mending Dibuat Ini

Dengan demikian, dirinya menyayangkan bencana tersebut harus menelan korban yang begitu besar dan berdampak pula terhadap infrastruktur yang begitu luas hanya gara-gara satu faktor, yaitu mitigasi yang bermasalah.

============================================================
============================================================
============================================================