Seolah – olah, persoalan stunting ini, hanya menjadi tanggungjawab Pemkot Bogor saja. Menurut dia, persoalan stunting sangat tergantung pada political will atau kemauan politik dari pemerintah atau para pengambil kebijakan dalam hal ini Pemkot Bogor.

“Ini kembali kepada political will dari kepala daerah, dia concern atau tidak terhadap persoalan mendasar ini. Padahal dewan selalu teriak, saya selau teriak di aspirasi hingga reses. Selama itu belum tereralisasi, tentu kami akan terus teriak,” tegas wakil ketua DPC Gerindra Kota Bogor itu.

BACA JUGA :  APA ITU PATOLOGI ANATOMIK (PA)

Baca Juga : Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka Dipantau Dewan 

Baca Juga : Pasar Tekum Diambil Alih Pemkot Bogor, Pengelola Pasrah 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor pun menjadi sasaran Jenal untuk disalahkan dalam menyelesaikan persoalan stunting, meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19. Menurutnya, bagaimana mungkin bisa dalam satu RW saja ada 13 anak terkena stunting.

BACA JUGA :  Menu Simple dengan Tumis Pakcoy Wijen yang Sedap Bikin Ketagihan

“Dinkes perlu peka, satu RW saja sudah ada 13 orang. Ini saya belum temukan di tempat lain. Ironisnya ini terjadi di tengak kota dekat dengan pusat pemerintahan,” ucapnya. (Heri)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================