Beranda Bisnis Total Penjualan Semen Indocement Tumbuh Lebih Dari 5,5 Persen

Total Penjualan Semen Indocement Tumbuh Lebih Dari 5,5 Persen

JAKARTA TODAY – Pangsa pasar Indocement untuk periode kuartal I 2021 berada di tingkat 25,9 persen. Pertumbuhan pangsa pasar pada periode ini berada di luar Jawa dari 15,1% menjadi 16,1 persen. Demikian disampaikan Direktur dan Corporate Secretary PT. Indocement Tunggal Prakasa, tbk Antonius Marcos bersama  Direktur Corporate Finance Manager David Halim, saat acara Buka Bersama melalui vitual dengan wartawan media regional Bogor beberapa waktu lalu.

Menurut Antonius, pangsa pasar Indocement ini didukung terutama oleh telah beroperasinya secara optimal dua terminal kami di Pulau Sumatera dan satu floating terminal di Konawe, Sulawesi Tenggara yang secara efisien menopang pertumbuhan permintaan semen di daerah tersebut.

Baca Juga : Indocement Tetap Jalankan Kegiatan Selama Ramadhan 1442 H 

“Total volume penjualan bertumbuh plus 5,5 persen didukung dari peningkatan volume domestik sebesar  plus 3,7 persen dan juga volume ekspor sebesar plus 344,7 persen,” terangnya.

 

Antonius menambahkan, adapun Marjin Laba Bruto (MLB) meningkat dari 31,7 persen menjadi 32,0 persen dan Laba Periode Berjalan sejumlah Rp 351,3 milyar menurun dibandingkan periode tahun lalu yang disebabkan oleh penurunan Pendapatan Keuangan sebagai dampak dari penurunan suku bunga yang berlangsung sejak tahun 2020 lalu.

“Penguatan Neraca Keuangan yang berlanjut dengan total Kas dan Setara Kas sebesar Rp7,9 triliun. Namun demikian, kami tetap optimis pada pertumbuhan permintaan domestik yang lebih baik pada semester kedua YTD Maret 202,” ujarnya.

Lebih lanjut Antonius mengatakan, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement” atau “Perseroan”) membukukan volume keseluruhan penjualan domestik (semen dan klinker) sebesar 4,1 juta ton pada Kuartal I 2021 meningkat 147 ribu ton atau plus 3,7 persen dari Kuartal tahun lalu.

BACA JUGA :  Obat Alami Sesak Napas yang Bisa Dicoba di Rumah, Ini Dia Caranya

Baca Juga : Indocement Raih Bintang 5 TOP CSR Awards 2021 

 

“Volume domestik hanya untuk produk semen tercatat di angka 3,9 juta ton lebih tinggi sebesar 51 ribu ton atau plus 1,3 persen. Secara bersamaan permintaan pasar domestik nasional meningkat plus 2,2 persen, sehingga pangsa pasar Perseroan terkoreksi minus 20 bps menjadi 25,9 persen di Kuartal I 2021 dibandingkan periode tahun lalu sebesar 26,1 persen,” ungkapnya.

Penjualan Diluar Jawa Tumbuh

Lebih jauh Antonius Marcos menjelaskan, bahwa volume penjualan Perseroan di luar pulau Jawa bertumbuh  plus 11,3 persen dari Kuartal I tahun lalu sehingga pangsa pasar meningkat plus 100 bps dari 15,1 persen menjadi 16,1%persen. Peningkatan ini didukung oleh telah beroperasinya Pabrik Tarjun dengan normal dibandingkan tahun lalu, dan juga operasi dua terminal kami di Pulau Sumatera (Lampung danPalembang) yang optimal sehingga dapat meningkatan pangsa pasar plus 120bps dari 12,0 persen menjadi 13,2 persen di Sumatera.

“Selain itu Terminal Terapung kami di Konawe, Sulawesi Tenggara dapat memastikan pasokan semen yang lancar untuk proyek smelter sehingga secara keseluruhan pangsa pasar Indocement di pulau Sulawesi tumbuh +180bps dari 6,4% menjadi 8,2%. Pada saat yang bersamaan terjadi penurunan pangsa pasar di pulau Jawa yang menyebabkan koreksi sebesar -100bps dari 35,4% menjadi 34,4% yang disebabkan oleh peningkatan pangsa pasar beberapa pemain non-emiten,” paparnya.

BACA JUGA :  Kecelakaan Truk Tronton Tabrak Toko-Rumah Warga Jepang Kudus, Diduga Rem Blong

 

Dijelaskan, pendapatan Neto Perusahaan kata Aantonius meningkat  plus 2,2 persen menjadi Rp3.438,0 miliar dibandingkan Kuartal 1 tahun lalu sebesar Rp3.362,8miliar sebagai dampak dari kombinasi volume penjualan yang lebih tinggi walau harga jual flat dan cenderung lebih rendah; dan juga adanya peningkatan volume ekspor sebesar plus 344.7 persen yang sebagian besar produknya adalah klinker produk setengah jadi semen.

“Beban Pokok Pendapatan pada Kuartal I 2021 meningkat 1,7 persen dari Rp2.298,3 miliar menjadi Rp2.338,5 miliar yang disebabkan oleh peningkatan pada volume penjualan diimbangi dengan biaya Beban Pokok per ton yang lebih rendah sebagai dampak dari peningkatan efisiensi yang berkelanjutan termasuk peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif dan batu bara berkalori rendah dari periode tahun lalu meskipun ada peningkatan pada harga jual batubara beberapa bulan ini,” jelasnya.

Masih kata Antonius, hasilnya Marjin Laba Bruto meningkat  plus 0,3 persen menjadi 32,0 persen pada Kuartal I 2021 dibandingkan periode tahun lalu sebesar 31,7 persen. Marjin EBITDA mengalami sedikit penurunan, yaitu 0,1 persen dari 21,4 persen menjadi 21,3 persen dan Marjin Laba Usaha cenderung stabil di kisaran 11,5 persen.

 

“Perusahaan mencatat Pendapatan Keuangan-Neto yang lebih rendah sebesar  munus 43,6 persen dari Rp 67,7 miliar pada Kuartal I tahun 2020 menjadi Rp38,2 miliar pada tahun ini yang disebabkan oleh penurunan suku bunga yang berlanjut sejak tahun 2020,” bebernya.

============================================================
============================================================
============================================================