Tak hanya itu, AY terpaksa putus sekolah. Ia tak mau lagi belajar. AY pun pernah mencoba mengambil bensin dari motor gurunya.

“Dulu dia sempat saya masukkan ke PAUD, cuma dia gak mau lagi sekolah. Terus kalau belajar, matanya itu mencari-cari kereta (motor) gurunya untuk diambil bensinnya,” paparnya

Ucy berharap anaknya bisa sembuh dari kebiasaan meminum BBM. Sehingga bocah tersebut bisa beraktivitas seperti anak-anak lainnya dan kembali sekolah.

“Anak saya ini memang punya kebiasaan aneh. Dulu dia pernah makan pecahan kaca, pecahan keramik. Tapi saat dironsen tidak ada masalah. Harapan saya suma satu, gimana anak saya ini sembuh dari kecanduannya, supaya dia bisa sekolah seperti anak anak normal,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Menu Buka Puasa dengan Udang Manis Asam Pedas yang Lezat dan Nikmat Bikin Nagih

“Anak saya ini memang punya kebiasaan aneh. Dulu dia pernah makan pecahan kaca, pecahan keramik. Tapi saat dironsen tidak ada masalah. Harapan saya cuma satu, gimana anak saya ini sembuh dari kecanduannya, supaya dia bisa sekolah seperti anak anak normal,” ungkapnya.

Kebiasaan AY mendapat perhatian dari Kepala Balai Pengobatan Lanal Tanjungbalai Asahan, Letda Laut (K) drg. Karunia Budi. AY sempat diperiksa dan mengeluhkan sakit di bagian perutnya.

“Dari pemeriksaan fisik dia mengeluhkan perutnya kembung dan ada gejala sempat mual tapi tidak muntah. Sejauh ini masih bagus karena dia sudah agak lama tidak mengkonsumsi. Karena orangtuanya memperhatikan untuk menghilangkan kebiasaan buruk dari anak tersebut,” katanya.

BACA JUGA :  SAHUR OF THE ROAD RAWAN DENGAN TAWURAN PELAJAR

dr Kurnia Budi mengungkapkan, tindak lanjut yang dilakukan Lanal TBA yakni memberikan pengobatan awal untuk AY.

“Kami memberi perhatian khusus terhadap anak tersebut. Memberikan edukasi dan pengobatan awal. Baik untuk sang anak dan orangtuanya. Untuk menghilangkan kebiasaan buruknya, serta pemberian obat dan vitamin. Karena anak ini susah makan. Jadi kita berikan vitamin,” papar Kurnia. (Net).

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================