Larangan penjualan minyak goreng curah
Ilustrasi minyak goreng curah

BOGOR-TODAY.COM, JAKARTALarangan penjualan minyak goreng curah mulai 1 Januari 2022 resmi dibatalkan oleh Kementerian Perdagangan (kemendag)

Pembatalan itu dilakukan karena tingginya harga komoditas Crude Palm Oil (CPO) saat ini yang disebabkan oleh supercycle.

Di samping itu, daya beli masyarakat tergerus oleh pandemi covid-19. Sehingga jika minyak goreng curah dipaksa ditarik dari pasar, dikhawatirkan bakal berdampak terhadap geliat ekonomi yang saat ini baru mulai pulih.

Melansir cnnindonesia.com, Jumat (10/12/2021) Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menyebut pihaknya membatalkan pelarangan dan beralih haluan dengan pendekatan edukasi masyarakat.

Menurutnya, jika kondisinya sepertinya saat ini (pandemi) akan menjadi buah simalakama. Namun jika kondisi normal mungkin akan berbeda cerita.

BACA JUGA :  Dijamin Nikmat, Ini 5 Rekomendasi Makanan Buka Puasa di Bogor

“Sejauh ini belum ada strategi tertentu untuk mengerem produksi minyak goreng curah di masyarakat. Dengan pendekatan baru, warga diberikan kebebasan untuk memilih. Namun, lewat edukasi masif diharapkan masyarakat bisa beralih ke minyak goreng kemasan,” terang Oke.

Dalam waktu dekat, kata Oke Kemendag akan segera merilis Keputusan Menteri (Kepmen) yang saat ini sedang dalam proses harmonisasi.

Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana melarang penjualan minyak goreng curah mulai 1 Januari 2022.

Pasalnya, harga minyak goreng curah sangat bergantung pada harga bahan baku yakni minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Rabu 27 Maret 2024

“Untuk ini, pemerintah sudah mengantisipasi dengan mewajibkan peredaran minyak goreng kemasan. Tidak diizinkan lagi mulai 1 Januari 2022 minyak goreng diedarkan dalam keadaan curah,” ujar Oke pada Rabu (24/11/2022) lalu.

Menurut Oke mengkonsumsi minyak goreng dalam bentuk kemasan diwajibkan karena sifatnya yang dapat disimpan dalam jangka panjang sehingga harganya relatif terkendali.

“Kalau nantinya dengan minyak goreng kemasan maka harga akan terkendali dan jika ada perubahan harga bahan baku yang meningkat tidak langsung berdampak, walaupun jangka panjangnya pasti akan berdampak,” pungkasnya. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================