Eko mencontohkan, beberapa gunung api aktif seperti di Amerika Serikat dan Jepang terjadi erupsi besar, meskipun dikategorikan level I.

Kata Eko, Badan Geologi sudah memetakan lokasi rawan bencana di setiap gunung api aktif. Sehingga apabila terjadi erupsi besar masyarakat setidaknya dapat terhindar dengan mengikuti imbauan dari BPBD setempat.

“Apabila ingin mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api, bisa dilihat di pos pengamat,dan juga bisa akses ke magma.esdm,” tutur Eko.

BACA JUGA :  Pemuda di Cianjur Lapor Polisi usai Tahu Wanita yang Dinikahinya Ternyata Laki-Laki

Tak hanya pemetaan, Badan Geologi juga telah menyusun peta lajur evakuasi yang direkomendasikan jika terjadi erupsi besar.

“Kami saat ini menurunkan tim tanggap darurat untuk melihat atau mengupdate peta KRB (kawasan rawan bencana) kami, karena sekarang ternyata dari sektor satelit ada perubahan coverage dari awan panas dan lahar itu lebih luas,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Kecelakaan Bus Rombongan Wisatawan di Malang Terguling di Tanjakan Arah Pantai Balekambang

Sebagai informasi, erupsi awan panas guguran di Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) menyembur hingga radius 11 kilometer. Sedangkan peringatan dini yang diberikan Badan Geologi sebelumnya ada pada radius 5 kilometer. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================