“Kita pinjam, kita manfaatkan rumah-rumah warga sekitar dan  produk kampung perca ini merupakan buatan kratifitas dari warga sekitar,” katanya.

Di kampung perca ini, kata Rena, pihaknya memberdayakan ibu rumah tangga yang dimasa pandemi ini  tidak memiliki penghasilan karena suaminya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan terlilit hutang dengan renternir.

“Saat ini ada 15 ibu ibu yang memproduksi kerajinan di kampung perca ini, bahkan sekarang UMKM di RW lain juga sudah ikut serta dengan memproduksi kemasan dari pernak pernik yan bersifat kerajinan,” terangnya.

BACA JUGA :  Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia Menang Lawan Korea

Di tempat yang sama, Lurah Sindangsari, Asep Faisal Rahman menambahkan, untuk pemasaran produk kampung perca ini di galeri-galeri yang ada di kampung perca, sedangkan untuk diluar pihaknya berkolaborasi dengan designer ternama Andrie Basuki dan Uniqlo, sehingga produk kampung perca nantinya akan dijual dan dipasarkan di gerai-gerai milik mereka.

“Untuk Uniqlo sedang kita garap MoU-nya. Yang jelas kampung perca ini dibawah dekranasda yang mempunya gerai di mal mal Kota Bogor, kemudian produk kampung perca juga bisa dipesan melalui online di instagram,” ujarnya.

BACA JUGA :  Peringati Hari Kartini, Pemkab Bogor Hadirkan Layanan KB Serentak di 40 Kecamatan se-Kabupaten Bogor

Kedepan, dirinya menargetkan  semua pengrajin di kampung perca dibuatkan galeri, sehingga ada 15 galeri di enam RT.

Sedangkan untuk bahan baku, tambah Asep, kampung perca  menampung limbah-limbah dari konveksi yang ada di Kecamatqn Bogor Timur.

“Bahan baku kita dapat dari sisa potongan kain dari berbagai konveksi yang ada di Kecamatan Bogor Timur dan di seluruh Kota Bogor, karena dikoordinasikan oleh Disperindag,” pungkasnya. (Aditya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================