BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Bukit Halimun yang berada di Kampung Gunungsari Lokapurna, Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor menyuguhkan wisata pemandangan yang indah layaknya surga di ketinggian 1050 MDPL.
Berada di lembah kaki Gunung Salak, Puncak Halimun menyediakan berbagai spot foto yang sangat instagramable yang telah disediakan pengelola. Mulai dari jembatan gantung, rumah pohon bahkan ada pula miniatur rumah para kurcaci seperti di film hollywood.
“Saat ini ada beberapa spot foto yang bisa dinikmati para pengunjung untuk ber swafoto. Selain itu ada pula tempat duduk yang terbuat dari potongan kayu agar pengunjung bisa duduk santai menyeruput kopi sambil melihat kota dari ketinggian,” kata Anton (22) penjaga Bukit Halimun, Sabtu (18/12/2021).
Memiliki luas sekitar kurang lebih satu hektar, Bukit Halimun hadir sejak 5 tahun yang lalu. Untuk masuk ke kawasan tersebut pengelola hanya membandrol dengan harga tiket sebesar Rp 10.000 ditambah biaya parkir motor Rp 5.000 dan jika kendaraan roda empat Rp 7.000.
“Wisatawan yang datang kemari bukan hanya dari Bogor tapi dari luar daerah seperti, Depok, Tangerang, Jakarta bahkan dari Bekasi juga ada. Dan biasanya ramai pengunjung itu pada hari Sabtu dan Minggu,” turur Dia.
Tidak hanya sekedar berfoto dan ngopi santai saja. Di lokasi tersebut pun bisa dijadikan tempat bertenda bagi pengunjung yang hobi kemping ceria baik bersama teman maupun keluarga. Sudah tersedia toilet hingga penerangan listrik pun tersedia. Hanya saja lahan untuk bertendaknya sangat terbatas.
“Kalau untuk nenda kami persilahkan asalkan bawa perlatan nenda masing-masing, karena kami tidak menyiapkan. Untuk biaya nenda perorang Rp 35.000 tapi tidak full serpis, kalau harga Rp 45.000 perorang itu full serpis dari kami,” kata dia.
Dia menbahkan, jika wisatawan berminat kemping di Bukit Halimun, alangkah baiknya booking terlebih dahulu, untuk memudahkan pengunjung agar mendapatkan posisi pasang tenda yang menghadap ke view yang paling keren.
“Jika booking terlebih dahulu, setidaknya kami bisa mengarahkan pengunjung mulai dari bawah (jalan raya nasional, red) hingga menuju lokasi. Dan jika ada pengunjung yang kesulitan dengan trek jalannya, saya sendiri yang menjadi joki pengganti,” pungkasnya. (Aditya)
Bagi Halaman