“Kami berharap Jangan sampai konflik ini “mengorbankan” anak-anak (Kegiatan Belajar Mengajar).,” imbuhnya.

“Kadisdik menyampaikan bahwa surat dari kami akan di kaji dan beliau akan menindaklanjuti. Belum tahu responnya seperti apa, mudah-mudahan yang terbaik untuk anak anak,” harapnya.

Senada, Ketua Yayasan At Taufiq ICAT Bogor Syarief Ahmad Abdul Kadir Azz menambahkan, pihaknya dari yayasan berharap semua yang terjadi di At-Taufiq itu bisa ditarik persoalannya secara internal antar yayasan.

“Ayolah kita terbuka, saling bertemu Yayasan At-Taufiq dan Yayasan Al Irsyad. Itu lebih baik sehingga kedepan bisa fokus membina terus mengurus dan mengawas. Jadi clear-kan masalah ini, jangan sampai kemudian hari muncul lagi,” katanya.

Dengan demikian, pihaknya meyakini jika kedua yayasan duduk bersama persoalan ini akan cepat terselesaikan.

“Kita juga sudah kirim surat, memberikan permintaan kita untuk di tarik permasalahannya ke yayasan. Dan surat sudah dikirimkan dari tanggal 14 Januari 2022 lalu. Saya berharap juga dengan kepala dinas untuk suratnya di bisa di jawab,” tambahnya.

BACA JUGA :  Mulai 8-12 Mei 2024 Polres Bogor akan Berlakukan Ganjil Genap di Jalur Puncak! Simak Ini

Sementara itu, Pembina Yayasan At Taufiq ICAT Bogor Said Awad Hayaza menjelaskan, sekolah At-Taufiq ini dengan nama besarnya sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Bogor. Bahkan, Wali Kota Bogor Bima Arya mengakui bahwa sekolah At-Taufiq merupakan sekolah islam terbaik di Bogor.

“Kami berharap At-Taufiq ini tetap berkibar, bahkan bisa mengembangkan diri untuk bisa mencerdaskan anak bangsa terutama di Bogor. Masalah konflik ini akan kami selesaikan secara profesional nantinya di tingkat atas, karena sepertinya akan selesai ditingkat atas, karena ada yang terpotong, ada yang tidak nyambung ditingkat bawah, kemungkinan seperti itu,” katanya.

Dari tingkat atas itu, sambungnya, dimaksud yayasan saja baik itu pembina, pengurus sampai direktur, yang mana mereka itu belum pernah turun. Selama ini yang turun hanya direktur dan lembaga sehingga tidak sinkron dengan yang di atas.

Padahal, masih kata Said, sebetulnya dirinya sudah pernah bertemu dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya sebelum pengambilan penetapan Plt. Apalagi permasalahan At-Taufiq ini sudah lahir sebelum Plt datang. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Wali Kota membuat kesepakatan antara kedua belah pihak untuk menunjuk Plt supaya netral, menjaga dan menjalankan.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Sabtu 4 Mei 2024

“Bukan dari kami, dan juga bukan dari Al Irsyad dan itukan sudah berjalan. Rupanya dalam perjalanan ini ada yang buntu lagi, akhirnya kita sampaikan tadi tolong supaya Plt itu fungsinya sebagai Plt-lah, adapun masalah dokumen dan sebagainya kami sudah punya data murid semuanya. Karena At-Taufiq ini dari 2002 sudah ada, dan 2013 hingga sekarang tidak ada masalah, tetap berjalan, dengan baik dan tidak berubah. Mungkin ada kebuntuan komunikasi di tingkat bawah sehingga persoalan ini menjadi melebar” tegasnya.

Kedepan, lanjut Said, melalui kepala dinas pihaknya telah menyampaikan dan meminta tidak lagi lembaga atau yayasan yang berurusan dengan dinas, tetapi cukup antar yayasan saja.

“Mudah-mudahan akan ada jalan keluar, mungkin itu solusi.” tutupnya. (B. Supriyadi)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================