Jurnalis mancing indonesia

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Ihwal matinya ribuan ikan di Setu Citongtut Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor beberapa hari lalu lantaran tercemar limbah pabrik, mendapat protes keras dari komunitas Jurnalis Mancing Indonesia (JMI).

Ketua JMI Bogor Raya, Billy Adhiyaksa meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk tidak menutup mata atas fenomena tersebut. Dengan demikian, Billy mendesak Pemkab untuk menangkap oknum pelaku pembuang limbah.

Billy juga menilai, fenomena rusaknya ekosistem di Setu Citongtut  diduga akibat banyaknya perusahaan pembuang limbah di aliran sungai.

“Atas fenomena itu, Pemkab Bogor harus serius untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab rusaknya biota air tawar di setu tersebut. Dan memberikan sanksi berat terhadap perusahaan yang masih membuang limbah ke aliran air,” kata Billy, kepada wartawan, Kamis (20/1/2022).

Sebab, kata Billy JMI Bogor Raya telah memiliki program penanaman pohon dan tebar benih ikan di sungai maupun setu, sebagai fasilitator pelestarian alam yang bertentangan dengan visi misi JMI.

BACA JUGA :  Pasangan Jaro Ade - Anang Hermansyah Berpeluang Maju di Pilbup Bogor 2024

“Artinya pencemaran setu ini bertentangan dengan langkah JMI dalam aksi penyelamatan lingkungan, saya berharap ini harus disikapi dengan tegas dan usut tuntas,” pintanya.

“Karena menurut informasi kejadian pembuangan limbah dilakukan pada malam hari yang artinya menunggu banyak orang lengah,” Billy menambahkan.

Dikabarkan sebelumnya, ribuan ikan di Setu Citongtut, Kampung Pabuaran, Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor ditemukan mati mendadak, warga menduga matinya ikan tersebut akibat tercemar limbah pabrik.

Warga sekitar, Dani (30) mengungkapkan bahwa ribuan ikan terlihat mengambang di lokasi sejak Minggu (16/1/2022) pagi.

Matinya ribuan ikan pun tak hanya terjadi di Setu Citongtut. Di keramba apung milik komunitas GPS (Gerakan Pungut Sampah) yang baru ditebar seminggu lalu juga mati hingga ratusan ekor.

BACA JUGA :  Pisang Kuah Santan yang Lezat untuk Takjil Praktis di Tanggl Tua

Menurut Dani, tanda-tanda pencemaran sudah terlihat satu pekan sebelumnya. Hal itu terlihat dari perubahan warna air yang sebelumnya jernih saat ini menjadi hitam pekat dan berbau.

“Memang sempat terjadi hujan deras di sekitar Setu Citongtut. Dugaan kuat ini akibat dari limbah pabrik yang berada di sekitar Cicadas,” kata Dani.

Kata Dani, kejadian seperti ini telah terjadi kali kedua. Sebelumnya, hal serupa juga pernah terjadi pada tahun lalu.

Padahal, beberapa waktu lalu, ribuan benih ikan budi daya air tawar di Setu Citongtut sempat disebar Bupati Bogor Ade Yasin dalam sebuah acara melibatkan warga dan komunitas lingkungan hidup. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================