“Penanganan kebocoran guna menekan angka kehilangan air itu menjadi prioritas pertama. Ada dua penanganan yang sifat fisik dan non fisik. Dalam penanganan fisik, ada dua tim dengan tugas berbeda, yakni tim roda empat dan roda dua,” kata Ardani, Rabu (16/2/2022).
Ia menjelaskan, tim roda dua bertugas menangani kebocoran di pipa-pipa kecil saluran menuju pelanggan, pipa-pipa dinas hingga persil. Sedangkan untuk pipa 4 inch ke atas, menjadi tugas tim roda empat.
Dijelaskannya, tingkat penurunan kebocoran awal tahun 2021 sebelumnya ada di angka 30,01 persen. Lalu pada Desember 2021 turun sebanyak 2,5 persen menjadi 27,51 persen. Sehingga pihaknya menargetkan ada penurunan angka kebocoran sekitar 1 persen.
“Mengingat terkait penanganan kehilangan air tentunya berbanding lurus dengan investasi yang kami harus lakukan,” pungkasnya. (Aditya)