BOGOR-TODAY.COM – Flu termasuk penyakit yang paling sering dialami oleh setiap orang, termasuk pria. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, dan sakit kepala.

Untuk mengurang gejalanya, penderita pun harus beristirahat seharian penuh. Namun, saat ini ada istilah “man flu” yang masuk ke kamus Oxford dan Cambridge.

Masih terdengar asing untuk sebagian masyarakat Indonesia, apakah man flu itu? Apakah berbeda dengan flu yang umum terjadi? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut ini.

Mengenal “Man Flu” Lebih Jauh

Man flu merupakan istilah yang mengacu pada kondisi pria yang cenderung mengalami gejala lebih parah daripada wanita ketika sakit flu.

Istilah ini muncul di Inggris dan Amerika Serikat. Berangkat dari anggapan bahwa pria yang terkena flu membutuhkan istirahat yang lebih lama.

Penelitian terbaru oleh dr. Kyle Sue yang merupakan asisten profesor klinis di Memorial University of Newfoundland di Kanada.

Ia meninjau studi yang ada dalam upaya menentukan apakah para pria hanya melebih-lebihkan gejala mereka atau memang sebenarnya secara imunologis lebih rendah daripada wanita.

BACA JUGA :  Jelang Purna Tugas, Sekda Burhanudin Titip Pesan Agar ASN Selalu Kerja Sinergi Bangun Kabupaten Bogor

Hasil pengamatan dr. Sue telah dipublikasikan di BMJ Journal edisi Natal 2017. Ia menyatakan bahwa gejala flu pada pria yang lebih parah dari wanita bukanlah sesuai yang dilebih-lebihkan.

Bisa dikatakan bahwa pria memang memiliki kelemahan sistem imun. Jadi, ketika terserang pilek atau flu, gejalanya pun cenderung lebih parah, sehingga lebih sulit untuk sembuh.

Melansir Benenden Health, para ilmuwan juga telah menemukan bahwa pria memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah daripada wanita. Ini membuat mereka cenderung lebih rentan terhadap serangan virus dan menjadi penyebab man flu.

Disebutkan pula di Harvard Health Edu, testosteron yang pada pria kadarnya sangat tinggi, juga berperan dalam rendahnya imunitas tubuh. Kondisi ini pun membuat vaksinasi flu tidak begitu berpengaruh dan membuat pria tetap mengalami gejala flu yang parah.

Dengan rentannya sistem kekebalan tubuh pria, ketika mengalami batuk, dapat berkembang menjadi infeksi kronis. Begitu pula ketika mengalami sakit kepala ringan yang dapat berkembang menjadi migrain parah.

BACA JUGA :  Penemuan Jasad Pria Tergeletak di Trotoar Simpang Sentul, Luka Robek Dibagian Punggung

Menggunakan database medis seperti PubMed/Medline dan Cochrane, dr. Sue menemukan bahwa tingkat kematian terkait influenza juga lebih tinggi pada pria dibandingkan dengan wanita yang berusia sama.

Studi lebih lanjut pun menunjukkan bahwa pria lebih rentan terhadap penyakit pernapasan akut. Begitu pula terhadap komplikasi dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.

Dokter Sue menyoroti sejumlah penelitian tikus yang menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh wanita lebih aktif daripada pria.

Hal ini membuat para peneliti percaya bahwa hormon seks mungkin memiliki pengaruh dan penelitian in vivo pada hewan tampaknya mendukung hipotesis ini.

Tak hanya itu, penelitian yang dilakukan Harvard Health Edu menunjukkan bahwa hormon estradiol wanita mengurangi respons imun ketika sel-sel hidung pada wanita terinfeksi influenza. Namun, hal ini tidak terjadi pada pria.

Penurunan respons imun pada wanita tersebut yang kemudian menyebabkan gejala flu menjadi lebih ringan. Ini karena gejala flu sebagian besar disebabkan oleh reaksi imun tubuh seseorang. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================