Hal itu karena kandungan mint dapat membuat katup sfingter menjadi lebih relaks. Sfingter adalah otot yang terletak di bawah kerongkongan, dan bertugas layaknya pintu satu arah.

Otot ini memungkinkan makanan dan minuman masuk ke lambung untuk dicerna. Selain itu, sfingter juga berperan mencegah refluks.

Dalam keadaan normal, sfingter akan tertutup rapat. Akan tetapi, fungsi katup ini menurun ketika seseorang mengalami penyakit GERD.

Penurunan fungsi sfingter juga berlaku pada individu yang mengonsumsi permen karet peppermint. Ketika otot tersebut menjadi lebih relaks akibat jenis permen karet tersebut, isi lambung dapat naik ke kerongkongan dan mencetuskan gejala GERD.

BACA JUGA :  Menu Sederhana untuk Sahur di Tanggl Tua, Nasi Goreng Terasi dan Sayuran yang Lezat dan Nikmat

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengunyah permen karet tanpa kandungan mint guna meredakan gejala GERD.

Hal penting lain yang mesti dicermati pengidap, yaitu mengonsumsi permen karet yang bebas gula.

Pasalnya, kebiasaan mengunyah permen karet dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Risiko ini bisa meningkat apabila Anda terlalu sering mengonsumsi permen karet yang mengandung gula tinggi.

BACA JUGA :  Menu Lauk Tanggal Tua dengan Tumis Oncom Kemangi yang Pedas dan Sedap Dijamin Bikin Nagih

Itu dia manfaat permen karet untuk mengatasi gejala GERD. Terkait hal itu, dr. Sepriani menegaskan bahwa permen karet hanya membantu mengurangi gejala, namun tidak bisa mengobati penyakit tersebut.

“Atas dasar itu, tetap harus konsultasi ke dokter untuk memperoleh pengobatan penyakit GERD yang paling optimal,” pungkas dr. Sepriani. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================