“Mulai pertengahan bulan Maret 2022 sebagai usaha untuk meneruskan sebagian beban kenaikan biaya energi dan minyak tersebut ditambah dengan kenaikan harga kertas dan bahan baku lainnya, efek tekanan inflasi dari kondisi saat ini,” ungkapnya.
Namun demikian, dia menambahkan, Indocement tetap optimis untuk tetap bisa bersaing dalam pasar semen domestik yang diperkirakan masih tumbuh sekitar 5 persen.
“Terutama dari pertumbuhan semen curah pada kelanjutan proyek-proyek infrastruktur dan katalis positif pembangunan ibukota negara baru (IKN) serta pemulihan proyek-proyek komersial dari para pengembang,” pungkasnya. (*)
============================================================
============================================================
============================================================