Kerajaan Perlak Aceh
Kerajaan Perlak Aceh, Kerajaan Islam Pertama di Indonesia.

BOGOR-TODAY.COMKerajaan Perlak Aceh terletak di wilayah Perlak, Aceh Timur. Kerajaan Perlak diperkirakan berdiri pada abad ke-9 tepatnya tahun 840 – 1292 Masehi.

Banyak literatur sejarah yang menyebutkan bahwa Kesultanan Islam pertama dan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Perlak. Meski disebut-sebut sebagai kerajaan tertua, sejumlah bukti mengenai Kerajaan Perlak dari serpihan sejarahnya kurang cukup mendukung karena terbatas.

Namun masih ada beberapa yang tersisa di antaranya adalah Naskah Tadzkirah Thabat Jumu Sulthan As-Salathin karya Syaikh Syamsul Bahri Abdullah al-Asyi, Naskah Idhar al-Haq karya Abu Ishak Makarani, serta Naskah Silsilah Raja-Raja Perlak dan Pasai karya Sayyid Abdullah ibn Sayyid Habib Saifuddin.

Kerajaan Perlak diresmikan 1 Muharram 225 Hijriah atau 12 November 839 Masehi oleh Maharaja Sayyid Abdul Aziz. Dari situlah bermula pemerintahan daulah agama Islam yang pertama di Nusantara.

Nama “Perlak” diambil dari nama kayu perlak. Kayu jenis perlak merupakan kayu bahan pembuatan kapal. Kerajaan Perlak dikenal dengan sektor pelabuhan dan perdagangan yang maju.

Kerajaan ini juga dikabarkan ramai oleh pedagang dari Arab, Parsi, Cina dan India yang berdagang hasil rempah dan wangian kapur barus. Kerajaan Islam Perlak, di Aceh tersebut bertahan selama 452 tahun yang diperintah oleh 18 orang Sultan.

Awal Berdirinya Kerajaan Perlak

Menurut naskah Hikayat Aceh, pendiri Kesultanan Perlak berasal dari kelompok dakwah asal Mekkah, Arab Saudi yang datang ke daerah Perlak pada 506 Hijriah.

Salah satu dalam rombongan tersebut yaitu Sayyid Ali Al-Muktabar yang kemudian menikahi gadis lokal putri Tansyir Dewi.

Pernikahan Sayid Ali dan Tansyir Dewi ini dikaruniai putra yakni Allaidin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah yang menjadi pendiri Kerjaan Perlak sekaligus raja pertama.

Allaidin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah beraliran Syiah. Satu hari, pengikut Syiah dan Sunni ini berlawanan sehingga terjadilah perjanjian Alue Meuh dan pemerintahan terbagi dua.

Perlak Baroh (Syiah) berpusat di pesisir sedangkan Perlak Tunong (Sunni) di pedalaman. Satu hari Perlak Baroh dihancurkan Kerajaan Sriwijaya sampai akhirnya kesultanan kembali bersatu.

============================================================
============================================================
============================================================