nekat beroperasi
Sejumlah pedagang makanan dan minuman di wilayah Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor kena inspeksi mendadak (sidak) Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Cigudeg, Selasa (19/4/2022).

BOGOR-TODAY.COM, BOGORNekat beroperasi siang hari saat Ramadan, sejumlah pedagang makanan dan minuman di wilayah Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor kena inspeksi mendadak (sidak) Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Cigudeg, Selasa (19/4/2022).

Camat Cigudeg, Pardi menyebut bahwa, giat tersebut merupakan evaluasi terkait surat yang disepakati bersama Polsek Cigudeg, Koramil, Satpol PP, MUI serta KUA kecamatan setempat.

“Hari ini kita lakukan sidak dengan maksud dan tujuan menyosialisasikan surat yang pernah kita buat, sekaligus melakukan evaluasi terhadap surat edaran yang sudah ditandatangani bersama,” ungkap Pardi saat ditemui di lokasi sidak.

BACA JUGA :  Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah Hadiri Reform Knowledge Sharing

Terkait jumlah pedagang yang ditemukan nekat beroperasi pada siang hari, Pardi mengaku belum terpikirkan untuk melakukan sebuah sanksi tegas. Sebab, menurutnya jika pun ada sanksi atau tindakan-tindakan yang berbau anarkis itu tidak akan menyelesaikan masalah.

“Setelah sidak ternyata ada yang patuh ada juga yang tidak, untuk yang belum patuh kita lakukan pendekatan persuasif secara kekeluargaan, dimana pedagang tersebut kita ajak diskusi tentang peraturan pemerintah, tentang hukum agama terkait menghargai orang yang berpuasa,” ungkapnya.

Dengan demikian, Pardi mengimbau untuk seluruh masyarakat khususnya para pedagang makanan dan minuman agar senantiasa menjaga ketertiban selama bulan suci Ramadan.

BACA JUGA :  Kejuaraan Tarung Derajat Wali Kota Bogor Cup II 2024, Persiapan Menuju Porprov 2026

“Walaupun tidak menghargai camat, ya hargailah bulan puasa, kalaupun tidak menghargai bulan puasa hargai yang menciptakan kita,” tegas Pardi.

Sementara itu, Adul (nama samaran) salah satu pedagang minuman mengaku merasa malu dan menyadari kesalahannya itu. Hal itu dilakukan lantaran tuntutan ekonomi menjelang hari Raya Idul Fitri.

“Mau bagaimana lagi, sisi lain mau lebaran butuh segalanya, sedangkan kalau kita buka sore tidak ada pemasukan buat lebaran,” ucapnya. (Didin/CR).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================