laut selatan mengeluarkan cahaya
Fenomena Alam Laut Selatan Mengeluarkan Cahaya Dikaitkan Dengan Kemunculan Nyi Roro Kidul. Foto : Iustrasi.

BOGOR-TODAY.COM, JAKARTA – Masyarakat Yogyakarta, Jawa Tengah baru-baru ini dihebohkan dengan fenomena alam laut selatan mengeluarkan cahaya. Sebagian masyarakat pesisir mengaitkan munculnya cahaya dari laut itu dengan kehadiran Nyi Roro Kidul. Lantas, benarkah cahaya itu adanya kehadiran ratu pantai selatan? Simak penuturan ahlinya.

Fenomena laut bercahaya itu berawal diunggah citra satelit dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), atau Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS. Fenomena itu disebut Milky Seas.

Melansir detikcom, Jumat (6/5/2022),Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip) Prof Denny Nugroho Sugianto mengakui kemunculan cahaya laut itu memang sudah terjadi sejak dahulu, dan masyarakat kerap mengaitkan dengan kisah misteri, seperti adanya monster laut hingga Nyi Roro Kidul.

BACA JUGA :  Nobar Timnas Indonesia, Dirut Tirta Pakuan: Dukung Perjuangan Anak Bangsa

“Dulu banyak dihubungkan dengan misteri. Padahal, itu dari bakteri bercahaya yang berhubungan dengan organisme lain atau jasad, bangkai dan lain-lain. Biasanya terjadi bulan Juni-Juli-Oktober ada upwelling (Pembalikan massa air), kenaikan massa air, jadi yang di bawah ke permukaan,” jelas Denny.

Fenomena ini, kata Denny ternyata menandakan perairan itu sangat subur. Ketika fenomena ini terjadi berbagai pertemuan seperti unsur hara yang terangkat, kemudian saprofit yang bertemu dengan bakteri-bakteri.

“Ini yang menjadi seperti cahaya biologis atau bioluminescence, jadi warna-warni,” katanya.

BACA JUGA :  Penderita Autoimun Harus Hindari 5 Makanan Ini!

Pernyataan senada juga diungkapkan Sekretaris Pusat Studi Sumber Daya dan Teknologi Kelautan UGM Bachtiar Mutaqin. Dia mengatakan ada beberapa kemungkinan di balik fenomena laut bercahaya ini. Terlebih pada bulan-bulan tertentu masuk musim timur yang anginnya berembus dari Australia.

“Tapi, belum tentu ketika ada fenomena upwelling ini lautnya bercahaya, tergantung seberapa banyak fitoplanktonnya. Tapi, tidak selalu ada fenomena upwelling kemudian lautnya bercahaya, itu tidak selalu. Mungkin ketika fenomena kemarin itu agak cukup kuat jadi membawa material fitoplanktonnya cukup banyak,” Bachtiar menambahkan. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================