Sementara itu, Marketing Communication Manager Lorin Sentul Hotel, Geraldo Firmansyah mengatakan, perayaan HUT Lorin Sentul Hotel pada tahun ini menjadi yang pertama setelah masa pandemi.

“Sebelumnya perayaan diselenggarakan tertutup karena adanya aturan pembatasan. Kita ingin perayaan tahun ini meriah dan menarik tamu yang datang,” kata Aldo.

Aldo menambahkan, dengan dipilihnya tema pakaian baju Tradisional khas Nusantara dapat memberikan semangat berbeda, namun satu inilah yang juga ingin digaungkan oleh Lorin Sentul Hotel.

BACA JUGA :  Diduga Dibunuh, Pasutri di Banten Ditemukan Tewas Membusuk Penuh Luka

“Baju adat yang digunakan di antaranya yakni baju adat daerah Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera, Jawa, Madura, dan Papua,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Owner Lorin Sentul Hotel, Tinton Soeprapto mengatakan, Lorin Sentul Hotel memiliki 345 kamar sebagai hotel terbesar sekaligus bisa menghidupkan Kabupaten Bogor.

“Semua karyawan disini tidak hanya bekerja 1 atau 2 tahun, tetapi 11 tahun. Itu engak gampang. Ini menjadi kesempatan bagus untuk Lorin Sentul Hotel,” katanya.

BACA JUGA :  Minum Air Lemon untuk Turunkan Berat Badan, Benarkah? Simak Ini

Kedepannya, ia akan meningkatkan mengenai pelayanan, kenyamanan dan mutu Lorin Sentul Hotel. Ia pun mempunyai kewajiban harus betul-betul menjual dari segi kenyamanan dan meningkatkan Pariwisata daerah Kabupaten Bogor.

“Karena ini hotel sirkuit. Jadi segala kegiatan sirkuit dan kegiatan olahraga bisa tercover di hotel ini, juga bisa melakukan kegiatan rapat, pertemuan, ataupun pernikahan,” pungkasnya. (Aditya)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================