PASANGAN suami istri (Pasutri) Emong (60) dan Nesa (55) warga Kampung Palasari, Desa Mampir, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor tetap konsisten menjalani bisnis membuat tempat nasi dari anyaman bambu sejak 1980 silam.

BACA JUGA :  Kendaraan Dinas Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor, Hampir Adu Banteng

Dalam sehari, Pasutri) ini, mampu membuat kerajinan tempat menyimpan nasi dari bahan bambu yang biasa disebut “Boboko” itu, sekitar 10 unit setiap harinya dan dijual di pasar yang ada di Kabupaten Bogor.

BACA JUGA :  Roberto Callieri Jadi Komisaris Utama Hasil RUPST, Indocement Bakal Bagikan Dividen Rp308 Miliar

Untuk harganya sendiri dijual Rp 25 ribu untuk satu Boboko. Untuk memudahkan penjualan, ada penampung yang siap menjual ke pasar-pasar yang ada di Bogor. (BOGOR TODAY / Fadilah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================