BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Kementerian Komunikasi dan Informatika siapkan set up box gratis bagi 6,7 masyarakat miskin atau tidak mampu. Itu dilakukan agar masyarakat menengah kebawah dapat menikmati siaran televisi dalam bentuk digital yang saat ini tengah disosialisasikan secara masif.

Sebagai informasi, pemerintah mulai mengimplementasikan penghentian total siaran analog dan digital penuh atau Analog Switch Off (ASO) Tahap pertama. Sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Cipta Lapangan Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021, penghentian siaran analog dimulai tanggal 30 April 2022.

Persiapan penghentian tetap siaran analog televisi dan dimulainya siaran digital penuh televisi di Indonesia. Menurutnya, infrastruktur multipleksing di 56 wilayah siaran yang terdiri dari 166 kabupaten dan kota telah selesai dan siap digunakan.

Tahapan kedua dilakukan pada 25 Agustus 2022. Ini dilakukan pada 31 wilayah siaran di 110 kabupaten/kota. Lalu tahap terakhir dilakukan pada 2 November 2022, yakni pada 25 wilayah siaran di 63 kabupaten/kota.

Ditemui di Bogor, Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Usman Kansong menyebut bahwa ketersediaan set up box bagi masyarakat miskin jumlahnya 6,7 juta. Dengan rincian 5,7 juta disediakan oleh lembaga penyiaran publik dan lembaga penyiaran swasta atau yang biasa disebut penyelenggara multifleksing, sedangkan 1 juta lainnya itu disiapkan oleh pemerintah.

BACA JUGA :  Cari Wawasan Soal Perguruan Tinggi, Pelajar SMAN 10 Bogor Kunjungi UGM

“Ini adalah kendala-kendala yang kita temukan di lapangan. Tetapi kita terus berkoordinasi dengan penyelenggara multifleksing agar 6,7 juta ini dapat terpenuhi, karena memang ini untuk menunjukan bahwa negara hadir di tengah masyarakat,” ujar Usman saat ditemui dalam kegiatan webbinar “survey kesiapan masyarakat dalam mendukung era baru siaran tv digital” di Hotel Aston Sentul, Kabupaten Bogor, Rabu (6/7/2022).

Sementara, untuk masyarakat yang tidak masuk kategori masyarakat miskin yang jumlahnya lebih besar yakni 22 juta, kominfo terus menyosialisasikannya agar mereka dapat membeli sendiri di toko-toko elektronik maupun online.

“Jadi jika dilihat dari kesiapan masyarakat itu angka terakhir menunjukan 76 persen, saya kira ini akan berkembang terus sampai nanti pada bulan November. Kita harapkan sebagian masyarakat mungkin diangka 90 persen itu siap dengan perubahan atau peralihan dari analog ke digital televisi,” harapnya.

Semua jenis sosialiasi kita lakukan melalui webinar juga datang langsung ke masyarakat melalui pertunjukan rakyat yang kemudian kami juga melibatkan kawan-kawan komisi I di daerah atau dapil masing-masing, bahkan kami sudah melibatkan pemerintah daerah untuk melakukan sosialisasi supaya awarnes masyarakat itu meningkat. Jadi semua kita sosialisasikan termasuk melalui televisi, karena memang melalui televisi dinilai lebih efektif menurut survey yang kita lakukan,sebab yang mau diganti kan televisinya.

“Saya yakin masyarakat ini kesadaran akan peralihan dari telivisi analog ke digital terus meningkat dan tingkat partisipasinya akan lebih baik dengan sosialisasi yang terus dilakukan kominfo,” ungkap Usman.

BACA JUGA :  Siaga 24 Jam, Mobil Hepi Siap Layani Warga Kota Bogor

Sementara, berdasarkan hasil survei yang di lakukan oleh PT Multi Utama Risetindo, bahwasa menurut temuan di masyarakat, meski banyak masyarakat yang belum mengetahui tanggal pasti peralihan tv analog ke tv digital, namun masyarakat indonesia bersedia jika harus membeli set top box secara mandiri asal harga yang di tawarkan tidak terlalu mahal.

Selain itu masyarakat banyak mengakui sudah siap untuk beralih ke televisi digital namun lebih banyak yang memilih akan bermigrasi di akhir waktu atau sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan yakni, pada 2 November 2022 mendatang.

Dari kacamata Nelson terkait ASO, nielson melakukan inovasi dengan menyediakan informasi “digital ready” home di database tv. Hal ini bertujuan untuk melihat angka rating terhadap seluruh populasi televisi sehingga bisa membuat patokan harga bagi para pengiklan dengan kerjasama yang luar biasa antara pemerintah penyelangga mux dan kesiapan masyarakat itu sendiri.

Kemkominfo meyakini bahwa analog switch off bisa berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan. Dengan peralihan tv analog ke digital, masyarakat indonesia akan bisa menikmati siaran yang bersih gambarnya. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================