handphone
Kasus SPBU Terbakar Ternyata Bukan Karena Ponsel. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Bahan Bakar Minyak atau biasa disebut BBM belakangan ini tengah menjadi sorotan publik, bukan soal kenaikan harga, namun kali ini topik pembahasan menyoroti adanya kebijakan pembelian bahan bakar jenis Pertalite-Solar menggunakan aplikasi yang harus diakses melalui handphone.

Bahkan, sejak kali pertama dirilis, rencana kebijakan mengisi BBM melalui aplikasi jelas menimbulkan pertanyaan. Pasalnya, kebijakan tersebut bertolak belakang dengan peraturan tertulis yang selama ini yang berada di SPBU. Seperti larangan memainkan ponsel selama mengisi bahan bakar yang dianggap dapat memicu percikan api.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Pom Bensin Mini di Pandeglang, Diduga Karna Mesin Motor Tak Dimatikan saat Isi BBM

Lalu bagaimana dengan penggunaan ponsel di tempat yang sama? Benarkah memainkan ponsel di SPBU juga dapat memicu ledakan?

Melansir di laman scienceabc.com, Sabtu (9/7/2022) berdasarkan penelitian yang dilakukan di SPBU seluruh dunia sejak tahun 1994-2005, dalam semua kasus kebakaran di SPBU tidak ada hubungan adanya aktivitas handphone.

Meski tak diketahui bagaimana awal mulanya ‘paham’ ini muncul. Namun salah satu sumber menyebut jika rumor mengenai ponsel yang dapat memicu ledakan di pom bensin pertama kali muncul pada tahun 1990-an.

Saat itu beredar sebuah surat kaleng yang tersebar melalui eMail dan menyebut bahwa salah satu perusahaan bahan bakar dunia yakni Shell Oil, mengeluarkan peringatan mengenai tiga kasus ledakan SPBU terjadi akibat ponsel.

BACA JUGA :  Tak Terima Ditegur Saat Lawan Arus, Pemuda di Malang Dikeroyok

Namun saat diklarifikasi pada tahun 2003, Shell menyatakan bahwa eMail tersebut adalah hoaks dan kasus yang dimaksudkan tidak pernah terjadi.

Sementara, Komisi Perdagangan Federal/Federal Trade Comission (FTC) juga membantah paham tersebut. Sama seperti klaim sebelumnya, FTC juga menyebut jika belum ada dokumentasi insiden ledakan di pom bensin yang disebabkan oleh ponsel.

============================================================
============================================================
============================================================