Adhimas mengatakan para murid yang sudah datang sekolah tetap tidak jadi mengikuti kegiatan belajar mengajar karena pihak yang berkonflik masih berdialog. Proses belajar mengajar akan dilaksanakan pada Senin mendatang.

“Namun kegiatan belajar mengajar dilakukan penundaan dulu sampai dengan hari Senin besok,” kata Adhimas.

Adhimas menyebut penyegelan dipicu konflik antarahli waris pemilik yayasan. Salah satu ahli waris disebut tidak terima keputusan almarhum orang tua mereka dan ingin mengelola langsung yayasan tersebut.

BACA JUGA :  Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah Hadiri Reform Knowledge Sharing

“Jadi saat ini yayasan dipegang oleh Bapak T anak nomor 3, kemudian S yang anak pertama ini ingin menguasai sekolah tersebut. Jadi masih saudara kandung yang bersengketa. Jadi setelah bapaknya meninggal, sekolah ini dipegang oleh T anak nomor tiga. Kemudian S sebagai anak pertama merasa tidak puas dengan penunjukan tersebut. Akhirnya melakukan penyegelan sepihak tersebut,” kata Adhimas.

BACA JUGA :  Dugaan Dirut Rino Indira Tak Netral, Bawaslu Tegaskan Saat Ini Belum Masuk Tahapan Pilkada

Lurah Ciriung Heru Irawan mengatakan yayasan itu sudah berdiri sejak 1992. Yayasan itu membuka pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA.

“Berdirinya sudah lama ya. Itu dulu sekolah swasta favorit, terkenal juga. Di sana ada semua jenjang pendidikan. Ada TK, Play Group, SMP, SMA,SMK, semua jenjang pendidikan ada,” kata Heru. (B. Supriyadi)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================