BOGOR-TODAY.COM, PATI – Sejak Rabu 13 Juni 2022 malam hujan deras mengguyur wilayah Lereng Gunung Muria yang menjadi hulu beberapa sungai di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, membuat tanggul di beberapa sungai kehilangan kemampuan menampung debit air yang terus naik hingga menghantam ke pemukiman penduduk.

Pada saat itu, sebagian besar penduduk masih terlelap tidur. Air bah menyapu beberapa rumah warga, bak “tsunami kecil” yang menghantam tanpa pandang bulu. Terhitung ada belasan rumah yang hanyut terbawa arus banjir bandang.

Saat mengunjungi ke lokasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati bersama unsur pemerintah Kabupaten Pati menemukan beberapa titik tanggul yang jebol dan menjadi biang banjir bandang.

“Dari hasil asesmen itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pati menemukan ada satu titik tanggul sungai yang jebol dengan panjang kurang lebih 25 meter di Desa Bulumanis Kidul. Akibatnya 6 rumah hanyut dan 11 rumah rusak ringan hingga sedang,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (15/7/2022).

BACA JUGA :  Melenggang di Pilgub Jabar 2024, Bima Arya Beberkan Sejumlah Program

Sementara itu di Desa Tunjungrejo, sebanyak 7 rumah warga lenyap tersapu banjir bandang setelah tanggul Sungai Sat jebol, sedangkan 7 rumah lainnya mengalami rusak berat.

Menurut catatan, tanggul itu sebelumnya pernah jebol pada Senin 27 Juni 2022 dan telah diperbaiki, namun hujan deras yang mengguyur pada Kamis 14 Juli 2022 tengah malam itu menyebabkan kerusakan kedua kalinya.

Berdasarkan hasil kaji cepat yang terus dilakukan banjir bandang itu telah berdampak di 26 Desa yang terbagi di 4 kecamatan.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Thailand Open 2024, 14 - 19 Mei 2024

“Sedikitnya 42 rumah rusak dengan rincian 6 rumah hanyut, 11 rumah rusak ringan-sedang di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso. Kemudian 7 rumah hanyut dan 7 rumah rusak berat di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso dan Kecamatan Pati ada 11 rumah rusak berat,” jelasnya.

Selain itu, RSU Soewondo juga tergenang air hingga masuk beberapa ruang dan sempat mengganggu pelayanan kesehatan. Lalu Kantor DP3AKB juga tergenang

Sementara itu, warga yang mengungsi ada 55 jiwa dari 14 KK di Desa Bulumanis. Sebelumnya ada 425 warga Kelurahan Kalidoro yang mengungsi di Masjid Kalidoro, namun saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.

============================================================
============================================================
============================================================