“Buku kami 96 persen dari donasi, mulai dari buku untuk anak seperti dongeng komik dan mata pelajaran,” katanya.

Sementara itu, salah seorang ibu rumah tangga yang mengikuti pelatihan ini Susanti Armiati (54) menceritakan bahwa dirinya meminta langsung kepada Syarifudin Yunus sebagai pemilik taman baca untuk belajar membaca dan menulis.

“Jadi pas ada kegiatan di sini saya lihat spanduk, lalu Pak Syarif menghampiri saya dan bertanya ibu bisa baca, saya jawab tidak, saya ingin belajar baca dan menulis,” ucap Armiati sapaan akrabnya.

BACA JUGA :  SOLUSI AGAR GURU BEBAS DARI PINJOL

Ibu dua anak ini mengaku merasa terbantu dengan adanya program Geberpura ini. Sebab, kata dia jika bisa membaca dan menulis tidak mudah dibodohi oleh orang lain.

“Ikut ini biar tidak dijahati orang atau dibohongi orang, dan juga bisa ngajari warga yang malu belajar di sini,” tambahnya.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bogor, Rabu 15 Mei 2024

Armiati menambahkan, dirinya mengajak semua warga yang tidak bisa membaca dan menulis agar mengikuti program tersebut sehingga jumlah buta aksara di wilayahnya menurun.

“Mudah mudahan program ini dapat diikuti oleh warga yang tidak bisa baca dan menulis dan tidak malu walaupun sudah tua, karena untuk mencari ilmu tidak ada batasan usia,” pungkasnya. (Fadilah)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================