Manfaat Bunga Saffron Bagi Kesehatan

BOGOR-TODAY.COM – Kuma-kuma atau saffron adalah nama untuk rempah-rempah dari bunga Crocus sativus, sekaligus nama umum untuk tanaman Crocus sativus dari marga crocus famili Iridaceae. Bunga kuma-kuma memiliki tiga kepala putik yang terletak distal terhadap daun buah.

Rempah yang berasal dari bunga Crocus sativus ini ternyata telah digunakan sejak zaman dahulu, karena dianggap memiliki manfaat kesehatan.

Saffron sering disebut sebagai rempah paling mahal di dunia, karena membutuhkan banyak tenaga untuk memproduksi dan memanennya.

Penelitian awal menunjukkan bahwa khasiat bunga saffron adalah sebagai berikut:

  1. Antioksidan
BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Udang Goreng Bawang Putih ala Restoran yang Gurih dan Harum

Saffron memiliki berbagai kandungan yang bersifat sebagai antioksidan. Rempah ini pun terbukti dapat melawan radikal bebas dan stres oksidatif.

Antioksidan di dalam saffron, yakni krosin dan krosetin, adalah senyawa yang memberinya warna merah. Ada pula senyawa antioksidan lain, yakni safranal, yang memberi rasa dan aroma khas.

Kaempferol yang juga ditemukan dalam kelopak bunga saffron juga bermanfaat untuk mengurangi peradangan dalam tubuh.

  1. Baik untuk Kesehatan Kulit

Fungsi saffron berikutnya adalah untuk kesehatan kulit. Herbal ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi noda hitam pada kulit. Penggunaan saffron juga disebut-sebut dapat membuat kulit menjadi lebih sehat, dan mengurangi jerawat.

  1. Menurunkan Kadar Gula Darah
BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Ingatkan PPPK untuk Melayani Masyarakat Kabupaten Bogor Secara Optimal

Pada penelitian menggunakan tikus dengan diabetes, ekstrak saffron disebut dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Herbal ini pun ditemukan bisa membuat sensitivitas insulin meningkat.

  1. Potensi Melawan Kanker

Karena memiliki khasiat untuk menetralkan radikal bebas, saffron disebut berpotensi dalam memberantas sel kanker usus besar.

Krosin yang merupakan antioksidan utama dalam saffron juga membuat sel kanker lebih sensitif terhadap obat kemoterapi.

============================================================
============================================================
============================================================