BOGOR-TODAY.COM, JAKARTA – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berimbas pada beberapa harga pangan, terutama cabai.

Berdasarkan Info Pangan Jakarta hari ini, Selasa (6/9/022), harga cabai merah keriting di Pasar Ciplak meroket Rp35.000/kg atau dibanderol Rp85.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Kenaikan drastis ini juga terjadi di Pasar Pramuka. Di pasar tersebut naik Rp30.000/kg atau dibanderol Rp90.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara di Pasar Mayestik naik Rp10.000/kg menjadi Rp95.000, begitu juga di Pasar Jatinegara naik Rp10.000/kg menjadi Rp90.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Lanjut, untuk cabai merah besar juga mengalami kenaikan dibeberapa pasar. Contohnya di Pasar Pademangan Timur meroket Rp15.000/kg menjadi Rp75.000 dari hari kemarin.

Di Pasar Tebet Barat, naik Rp10.000/kg menjadi Rp90.000, tak terkecuali Pasar Cibubur yang juga naik Rp10.000/kg menjadi Rp80.000 dibandingkan kemarin.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim

Adapun berikutnya adalah cabai rawit merah. Cabai yang rasanya lebih pedas dari cabai lainnya ini juga naik.

Di Pasar Perumnas Klender kenaikannya melonjak Rp30.000/kg menjadi Rp85.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Kemudian, terpantau juga di Pasar Koja Baru dan Pasar Anyer Bahari naik hingga Rp20.000/kg menjadi Rp70.000 dibandingkan kemarin.

Jenis cabai terakhir, yakni cabai rawit hijau. Komoditas ini juga tak mau ketinggalan dengan jenis cabai lainnya. Di Pasar Rawa Badak dan Pasar Tebet Barat naik hingga Rp15.000/kg hari ini, menjadi Rp65.000.

Lalu di Pasar Cibubur dan Pasar Ciplak naik Rp10.000/kg menjadi Rp50.000 dibandingkan hari sebelumnya.

BACA JUGA :  Bandar Sabu di Bogor Berhasil Ditangkap, Polisi Temukan Barbuk 57,78 gram

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Sudaryono pun memastikan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional akan naik seiring dengan kenaikan harga BBM subsidi.

“Orang selalu berasumsi kalau kenaikan harga BBM itu pasti kebutuhan pokok harganya akan naik. Kalau prediksi kami, kemungkinan besar akan mengikuti kenaikan, itu kita pastikan,” ujar Sudaryono.

Dia menjelaskan, karena harga BBM naik maka maka biaya logistik juga akan terkerek naik.

Kemudian, merembet pada pengeluaran modal pedagang.

“Maka jangan heran jika harga barang pokok mahal. Itu untuk menutupi kekurangan pedapatan para pedagang,” tandas Sudaryono. –(Net).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================