Jelang akhir masa jabatan
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat menghadiri Hari Perhubungan Nasional di Kantor Dishub Kota Bogor, Rabu (21/9/2022). Foto : Aditya/bogor-today.com

BOGOR-TODAY.COM, BOGORJelang akhir masa jabatannya pada Desember 2023, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menargetkan pengurangan angkot di Kota Bogor. Ia meminta semua pihak berkolaborasi mencapai target yang telah ditetapkan.

Menurutnya, pengurangan angkot khususnya di jalur Sistem Satu Arah (SSA) menjadi target paling utama di pusat kota karena program itu merupakan janji kampanye dan prioritas. Seperti program konversi lalu program dua angkot menjadi satu serta program penataan ulang trayek dan sebagainya.

“Saya ingatkan bahwa tahun ini dan tahun depan adalah injury time bulan-bulan terakhir karena masa bakti saya bersama pak wakil maka saya minta semua untuk tancap gas untuk berkolaborasi mencapai target-target,” tegas Bima saat ditemui usai memimpin upacara Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) di kantor Dishub Kota Bogor, Rabu (21/9/2022)

BACA JUGA :  Resep Membuat Sambal Teri Cabe Hijau, Sederhana Tapi Bikin Ketagihan

Selain itu, Bima juga meminta akselerasi untuk green transportation atau transportasi hijau. Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) guna mengambil secara bertahap aset bus PDJT yang akan dijadikan bus listrik menyusul intruksi presiden (inpres) Nomor 7 Tahun 2022 terkait kendaraan listrik.

“Kedepan sedang dilakukan penjajakan konversi bus menjadi bus listrik, baik di Transpakuan maupun yang lain. Pengadaan skema 2:1 angkot 2 menjadi 1, angkot modern dengan berbasis listrik itu akan kita akselerasikan dan juga pengadaan mobil dinas di lingkungan Pemkot dan menggunakan listrik, baik roda 4 maupun 2,” beber Bima.

BACA JUGA :  Hilangkan Kerutan dan Wajah Kendur, Wajah Kencang Bebas Noda Hitam Hanya dengan Jeruk Nipis, Ini Dia Caranya

Dengan demikian, Bima meminta pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor untuk tidak main-main dengan pengusaha yang dapat menghambat program prioritas.

“Saya minta keluarga besar Dishub juga tidak main-main, tidak ada lagi pungli , tidak ada main mata dengan pengusaha sehingga menghambat program prioritas. Kalau angkot sudah selesai masa operasinya ya sudah selesai, enggak ada hal-hal lain lagi. Kalau mobilnya tidak laik ya sudah tidak laik tidak boleh ada kongkalikong sehingga betul-betul,” tegasnya.

“Saya tekankan tidak mungkin inovasi tanpa integrity. Tidak mungkin program prioritas tuntas tanpa integritas,” Bima menambahkan. (Aditya).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================